Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ikut Maulid Nabi dan Kontak dengan Jemaah, 120 Warga Tebet Timur Non-reaktif Covid-19

Kompas.com - 24/11/2020, 15:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar rapid test Covid-19 untuk menindaklanjuti adanya klaster Covid-19 di Tebet, Jakarta Selatan, yang muncul akibat kerumuman dari kegiatan Maulid Nabi pekan lalu.

Sebanyak 120 orang yang mengikuti rapid test menyatakan mengikuti acara Maulid Nabi yang digelar di Tebet Timur itu.

"(Hasilnya) non-reaktif, tapi yang hadir kemarin 120 orang," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono pada Selasa (24/11/2020) siang.

Sementara itu, Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono mengatakan, sebagian dari 120 orang tersebut sebelumnya mengikuti acara Maulid yang dihadiri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab itu.

"Sebagian ikut (acara Maulid), sebagian tidak. Tapi warga yang dites ini adalah warga sekitar Tebet Timur yang kontak dengan jemaah (acara Maulid)," ujar Budi saat dikonfirmasi.

Baca juga: Polemik Klaster Covid-19 di Tebet: Muncul 50 Kasus Positif, Dibantah akibat Acara Maulid Nabi

Budi menambahkan, rapid test ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (25/11/2020) besok.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga mengerahkan dua water cannon untuk melakukan sterilisasi kawasan Tebet Timur dengan penyemprotan disinfektan.

Dua water cannon tersebut berkeliling ke RW 001 dan RW 003 Kelurahan Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan.

“Kami hadir di sini melakukan giat kemanusiaan sehubungan dengan klaster Tebet. Sebagaimana kita ketahui akibat dari kerumunan kegiatan yang dilaksanakan sekitar 10 hari lalu telah diumumkan gugus tugas ada klaster,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran seusai meninjau acara rapid test dan pembagian sembako di GOR Tebet, Senin (23/11/2020) sore.

Baca juga: Setelah Kerumunan Maulid Nabi, Polda Metro Jaya Gelar Rapid Test di Tebet

Kegiatan rapid test dilakukan sama seperti yang dilakukan di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.

“Kami harap agar kasus-kasus ini tak jadi tambah besar. Kami lakukan testing, bagi yang reaktif akan langsung dilakukan swab test sehingga bisa dilakukan langkah-langkah treatment,” kata Fadil.

Adapun kegiatan rapid test dilakukan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya dan Kesdam Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com