Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test Massal di Petamburan Tak Diperpanjang

Kompas.com - 24/11/2020, 15:57 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapid test massal bagi warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang digelar sejak Minggu (22/11/2020) berakhir pada Selasa ini. Rapid test massal yang digelar Polda Metro Jaya itu tak akan diperpanjang.

"Tiga hari saja, hari ini terakhir. Enggak ada lagi," kata Kepala Penanggung Jawab Tim Rapid Test Biddokes Polda Metro Jaya Ipda Rismiani saat dikonfirmasi, Selasa (24/11/2020) siang.

Selama tiga hari pelaksanaan, hanya 276 warga yang mengikuti rapid test ini. Padahal pihak Polda Metro Jaya menyiapkan 1000 alat rapid test per hari.

Pada hari pertama, hanya ada 89 warga yang mengikuti rapid test dan semuanya dinyatakan non-reaktif. Sementara pada hari kedua kemarin, ada 80 warga yang mengikuti kegiatan tersebut dan semuanya juga non-reaktif.

Baca juga: 3 Orang Reaktif Covid-19 di Petamburan Kabur Saat Menunggu Swab Antigen

Sementara pada hari ini, ada 107 warga yang mengikuti rapid test. Lima di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19. Saat dilanjutkan dengan swab test antigen yang hasilnya lebih akurat, dua dari lima orang tersebut dinyatakan non-reaktif. Sementara tiga lainnya kabur saat menunggu proses swab test antigen.

Rismiani menduga banyak warga takut dinyatakan positif dan harus menjalani isolasi sehingga akhirnya enggan mengikuti program rapid test massal ini.

Ia menegaskan sosialisasi terkait acara rapid test massal itu sudah dilakukan. Rapid test juga gratis. Bahkan, warga yang mengikuti rapid test mendapatkan sembako.

"Mungkin banyak yang ketakutan," kata Rismiani.

Rapid test massal di Petamburan digelar karena dalam beberapa waktu terakhir muncul sejumlah kerumunan massa simpatisan Rizieq Shihab di daerah itu. Kerumunan sempat terjadi saat massa menyambut Rizieq sepulang dari Arab Saudi, dua pekan lalu. Kemudian kerumunan kembali terjadi saat Rizieq menggelar acara pernikahan putrinya serta peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Peserta Rapid Test Massal di Petamburan Sedikit, Polisi Duga Warga Takut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com