Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Mantan Karyawan di Balik Pembunuhan Berencana Bos di Tangerang...

Kompas.com - 25/11/2020, 08:35 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial Kit Fo ditemukan tewas tergeletak di tengah Jalan Kampung Bayur, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Kamis (19/11/2020) malam.

Saat ditemukan, korban bersimbah darah dan ada luka di kepala bagian belakang. Warga pun langsung melaporkan penemuan sosok mayat pria tersebut ke polisi.

Mendapatkan laporan tersebut, Polisi langsung melakukan pengecekan ke lokasi dan meminta keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi.

Jasad Kit Fo kemudian dibawa petugas ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang untuk dilakukan otopsi.

Baca juga: Pemuda Pembunuh Mantan Bos di Tangerang Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Dibunuh mantan karyawan

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menangkap seorang pemuda berinisial NJ (23) yang diduga sebagai dalang dari pembunuhan Kit Fo.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Sembiring mengatakan, NJ ditangkap di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/11/2020).

"Terduga pelaku sudah berhasil kami amankan. Kami amankan di daerah Pasar Kemis," ujar Aditya saat dihubungi, Jumat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka NJ (23) sudah mengenal korban berinisial Kit Fo (42) lebih dari 13 tahun.

NJ merupakan mantan karyawan dari tempat usaha makanan beku atau frozen food jenis nugget yang dirintis oleh Kit Fo.

"Korban dan pelaku ini memiliki hubungan antara karyawan dengan pengusaha bisa dibilang seperti itu. Jadi tersangka ini merupakan karyawan dari korban," ujarnya, Selasa (24/11/2020).

Menurut Aditya, NJ nekat menghabisi nyawa Kit Fo lantaran kesal sepeda motornya dihilangkan korban.

Baca juga: Sakit Hati Motor Dihilangkan Korban, Motif Pembunuh Pria di Jalan di Tangerang

Motif sakit hati karena sepeda motor hilang

Aditya mengatakan bahwa tersangka meminta ganti rugi kepada korban. Permintaan tersebut pun dikabulkan oleh Kit Fo dengan memberikannya sebuah sepeda motor.

Namun, sepeda motor yang diberikan korban sebagai bentuk ganti rugi tidak sesuai dengan keinginan NJ.

"Motor digantikan oleh korban tetapi tidak sesuai dengan keinginan permintaan dari tersangka. Sehingga motor diambil lagi oleh korban," kata dia.

Lantaran kesal, NJ pun memutuskan keluar dari tempat usaha milik Kit Fo dan menaruh dendam kepada mantan bosnya itu.

Setelah itu, tersangka menanyakan kembali ganti rugi motor yang dihilangkan korban. Namun, jawaban Kit Fo dianggap tidak memuaskan dan membuat NJ sakit hati.

"Tersangka ini merasa sakit hati, dendam, kemudian dia merencanakan akan menghabisi korban," ungkap Aditya.

Pembunuhan berencana

NJ yang sudah gelap mata karena sakit hati pun berencana menghabisi nyawa Kit Fo. Dia menyusun waktu dan juga memilih lokasi untuk mengeksekusi mantan bosnya itu.

"Alhasil tersangka ini berniat merencanakan menghabisi korban dan memutuskan mengeksekusi di daerah Kampung Bayur," ujar Aditya.

Dalam melakukan aksinya, tersangka mendatangi korban dan mengajaknya berboncengan sepeda motor ke kawasan Kampung Bayur.

Saat dalam perjalanan, kata Aditya, NJ yang diboceng menggunakan motor milik Kit Fo langsung memukul kepala korban dengan palu yang disiapkannya.

Korban pun tersungkur dan tewas di lokasi dengan luka di kepala akibat pukulan tersebut.

Baca juga: Gelapkan 48 Motor Sewaan, Satpam di Tangerang Ditangkap Polisi

"Dari hasil otopsi, korban mengalami luka bekas pukulan di kepala sebanyak sembilan kali. Setelah korban dipukul, motor dibawa tersangka," kata dia.

Usai melancarkan aksinya, NJ pun langsung melarikan diri ke kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Adapun saat ini NJ sudah ditangkap dan dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.

NJ diancam hukuman kurungan minimal 20 tahun penjara atau seumuran hidup atas kasus pembunuhan berencana terhadap Kit Fo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com