Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sindir Acara Rizieq di Megamendung yang Timbulkan Kerumunan

Kompas.com - 25/11/2020, 15:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyindir acara ceramah pemimpin Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor, yang menimbulkan kerumunan beberapa waktu lalu. Kala itu, massa meruah ke jalan raya untuk menyambut kedatangan Rizieq.

Ridwan Kamil menekankan pentingnya kesadaran semua orang dalam menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19, apalagi jika seseorang itu merupakan sosok yang digugu para pengikutnya.

"Kuncinya, para pemimpin yang punya pengikut, tolong inspirasikan ketaatannya kepada pengikut," kata Ridwan kepada wartawan di Depok, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Polda Jabar Akan Panggil Rizieq Shihab Terkait Kegiatan di Megamendung Bogor

"Kalau pemimpinnya tidak taat, pengikutnya tidak taat. Kejadian Megamendung kan begitu, kasihan polisi," tambahnya.

Ridwan mengemukakan, belum ada informasi terbaru mengenai dampak kerumunan hajatan Rizieq di Megamendung dengan timbulnya klaster Covid-19.

"Belum ada update, kan tes baru kemarin, minggu ini memang lebih dari 20 terpapar, pasti ada perubahan zona tapi belum bisa saya umumkan," ujarnya.

Namun, Ridwan menepis anggapan bahwa insiden kerumunan akibat hajatan Rizieq terjadi karena lembeknya pengawasan dan penegakan hukum. Ia menyederhanakan masalah tersebut dengan menyinggung protokol 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

"Sebenarnya mah bukan soal ketegasan atau tidak, (di masa pandemi) Covid-19 ini mau produktif enggak hidupnya? Boleh, ngaji boleh, sekolah boleh, apa boleh, tapi 3M. Yang jadi masalah karena tidak taat 3M," kata dia.

Baca juga: Soal Acara Rizieq Shihab di Megamendung, Polda Jabar Akan Periksa Bupati Bogor

"Mendatangi acara tapi berkerumun, berpadat-padatan, tidak pakai masker, ya salah. Yang betul itu silakan ikut acara, mau ikut maulid atau apa, silakan tapi dibatasi kapasitasnya, menjaga jarak dan itu tidak bisa harus mengandalkan polisi, harus kesadaran," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com