Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik “Made In” Bekasi Unjuk Gigi, Karya Montir Bengkel dan Mahasiswa

Kompas.com - 25/11/2020, 18:29 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bengkel Petrikbike yang berada di kawasan Gang Kicil, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi tampak menyita perhatian mata. Bengkel yang tak terlalu besar itu tampak dipenuhi kendaraan roda dua dan tumpukan mesin. 

Tepat di depan bengkel terdapat sebuah kendaraan unik. Mobil listrik dengan rangka mesin rendah bak mobil balap.

Namun, tampilan fisiknya baru berupa rangka dan komponen mesin. Setir dan kursi mesin pun terlihat jelas dari luar. 

Dari balik kendaraan itu, tampak seorang teknisi yang sibuk berkutat di bagian mesin. 

Bagian ban depan kendaraan terlihat jadi fokus utama sang teknisi. Di situlah dia jongkok sambil membongkar pasang sesuatu. 

Baca juga: UX300e Jadi Mobil Listrik Pertama Lexus di Indonesia

Ternyata yang sedang dikerjakan teknisi itu adalah mobil bertenaga listrik.  

“Jadi yang sekarang dikerjakan itu mobil Formula bermesin listrik. Itu kondisinya sudah hampir selesai kok,” kata Ady Siswanto (27) selaku pemilik dari bengkel tersebut. 

Kendaraan itu merupakan milik sekelompok mahasiswa untuk proyek tugas akhir. 

Ady mengatakan kondisi mesin dan komponen lain di mobil itu sudah siap. Bahkan sekarang pun sudah bisa dikendarai.

Saat ini mobil hanya perlu dipasangkan body sebagai sentuhan terakhir. 

Berawal dari proyek mahasiswa

Awal mula proyek mobil listrik muncul ketika dirinya mendapat tawaran dari mahasiswa yang ingin membuat sebuah mobil. Mahasiswa ini,lanjut Edy, tidak tahu persis soal tata cara membuat mobil.

Yang mau diteliti mahasiswa ini nantinya hanya berkaitan dengan kecepatan, tekanan rem, tekanan angin ketika mobil melaju dan sebagainya.

“Sedangkan untuk teknis membuat mobil listrik mereka tidak tahu. Akhirnya konsep, ide mesin dan seluruh yang berkaitan dengan teknis pembuatan mobil itu dari saya,” kata dia.

Sebenarnya, mobil listrik bukanlah “mainan” baru bagi Ady.

Pria lulusan Politeknik Manufaktur Astra ini sudah beberapa kali terlibat dalam modifikasi kendaraan listrik.

Baca juga: Toyota Coms, Mobil Listrik 1 Penumpang Bakal Hadir Tahun Depan di Bali

Dari mulai sepeda hingga motor listrik telah digarap bersama beberapa rekanan dan vendor  lain.

Namun membuat mobil listrik dari nol bak tantangan menarik bagi Ady. Alhasil dia pun menyanggupi proyek tersebut. 

Di dalam sebuah garasi sederhana yang disulap jadi bengkel itulah Ady dan karyawannya bertarung dengan waktu untuk membuat mobil bermesin listrik.

Waktu selama dua bulan dan uang sebesar Rp 90 juta pun jadi modal Ady mengerjakan proyek tersebut. 

Selama membuat mobil listrik, Ady mengaku menemukan banyak kendala. Kendala paling terasa adalah mencari baterai yang pas untuk tenaga mobil.

Baca juga: Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia

Sejauh ini, belum ada perusahaan di Indonesia yang menjual secara resmi baterai.

“Sebenarnya kalau perorangan yang membuat baterai jenis itu ada dan jumlahnya sangat sedikit. Sedangkan yang menjual secara umum dalam jumlah besar belum ada,” jelas Ady.

Oleh karena itu, Ady terpaksa harus memesan langsung baterai dan perangkat mesin lain dari China. Waktu pemesanan pun kala itu sempat “ngaret” berbulan-bulan.

Karenanya  waktu pengerjaan yang semula direncanakan selama dua bulan molor menjadi empat bulan.

Selain masalah mesin, Ady dan karyawannya pun harus putar otak merangkai bentuk dari kendaraan tersebut. Setiap ukuran seperti tinggi dan lebar kendaraan harus diperhitungkan dengan teliti.

Sebisa mungkin karyanya ini harus sempurna.

Alhasil jadilah mobil bertenaga listrik ini. Dengan daya listrik 200 watt, mobil ini mampu berkeliling 20 sampai 30 meter.

Akan Ikut Kompetisi

Nantinya, nasib mobil tersebut tidak hanya berakhir sebagai tugas akhir mahasiswa yang dipajang di pelataran universitas.

Dia dan rekan mahasiswa yang lain setuju akan mengikutsertakan mobil tersebut ke  Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI). 

“Tujuanya akhir nanti akan ambil bagian di KMLI di Bandung. Kita ambil desain sesuai regulasi dan ketentuan perlombaan  karena akan diperlombakan di sana,” kata dia.

Jika semua telah selesai, Ady tentu masih punya mimpi lain. Tahun depan bengkelnya yang kini hanya menerima jasa modifikasi sepeda dan service sepeda listrik akan melebarkan sayap ke ranah mobil.

Nantinya dia membuka jasa rakit mobil umum menjadi kendaraan listrik. Tentu ambisi ini timbul karena pangsa pasar kendaraan listrik yang dilihat Ady semakin luas di Indonesia.

“Rencananya seperti itu. Kita mulai dengan modal kantungsendiri saja, tidak minjam ke bank atau cari investor,” tutup dia.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com