Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tower 4 RS Wisma Atlet Kini Dipakai untuk Pasien Bergejala

Kompas.com - 30/11/2020, 14:38 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Keterisian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran terus meningkat seiring dengan lonjakan penambahan kasus Covid-19 secara nasional.

Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Muhammad Arifin membenarkan adanya peningkatan tersebut.

"Ya meningkat, meningkat di semua (tower) karena banyak pasien yang baru masuk," kata Arifin kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Arifin mengatakan, banyak pasien Covid-19 yang baru masuk itu mengalami gejala. Sehingga Tower 4 yang semula disiapkan untuk pasien tanpa gejala kini harus dialihfungsikan untuk menangani pasien dengan gejala.

Baca juga: UPDATE 29 November: 3.531 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet

"Tower 4 sekarang berubah kusus untuk yang bergejala ringan," kata dia.

Sementara itu, sebagian pasien yang tak bergejala telah dipindahkan ke Wisma Atlet Pademangan. Sebagian lainnya juga dipindahkan ke sejumlah hotel yang sudah disiapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk isolasi mandiri.

"Kita fokus dulu dengan yang bergejala," kata Arifin.

Dengan begitu, maka saat ini ada tiga tower yang difungsikan untuk pasien bergejala, yakni Tower 4, Tower 6 dan Tower 7. Hanya Tower 5 yang diperuntukkan untuk pasien tanpa gejala.

Baca juga: Dampak Libur Panjang, Keterisian RS Covid-19 Wisma Atlet Naik Lebih dari 100 Persen

Berikut data keterisian tiap tower per Senin (30/11/2020) hari ini.

Tower 4:

Jumlah Pasien:159
Sisa bed: 1387
Keterisian: 10,28 persen

Tower 5:

Jumlah Pasien: 1150
Sisa bed: 420
Keterisian: 73,25 persen

Tower 6:

Jumlah Pasien: 859
Sisa bed: 441
Keterisian: 66,08 persen

Tower 7:

Jumlah Pasien: 1278
Sisa bed: 300
Keterisian: 80,99 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com