Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Anies Cat Genteng Rumah di Sekitar Flyover Lenteng Agung yang Mulai Direalisasikan

Kompas.com - 02/12/2020, 14:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Jakarta Selatan mulai mengecat genteng di 193 rumah di RW 01, 02, 03 dan 05, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sebanyak 110 rumah yang dicat berada di sisi barat flyover Lenteng Agung, sedangkan 83 rumah lainnya berada di sisi timur flyover.

Pengecatan genteng-genteng rumah tersebut merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI untuk memperindah kawasan sekitar flyover tapal kuda di Lenteng Agung.

"Pada hari ini kegiatan simbolis untuk pengecatan tematik atap atau genteng rumah warga dalam rangka pembangunan flyover tapal kuda, di mana tapal kuda ini nanti sisi barat dan sisi timur akan dicat tematik, dalam rangka untuk memperindah lingkungan warga dan lingkungan flyover," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Selatan Mukhlisin berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Genteng Rumah Warga di Sekitar Flyover Lenteng Agung Mulai Dicat Warna-warni

Pengecatan genteng rumah warga akan dilakukan setiap hari dan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.

Usul Anies

Foto udara Flyover Lenteng Agung yang dijadikan rujukan pendataan oleh Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarta, Jakarta.Dok. Istimewa Foto udara Flyover Lenteng Agung yang dijadikan rujukan pendataan oleh Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarta, Jakarta.

Pengecatan genteng tersebut awalnya diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Anies dalam rapat pimpinan terkait progres pembangunan simpang tak sebidang yang diunggah di Akun Youtube Pemprov DKI, 19 Agustus 2020.

Kala itu, Anies meminta genteng rumah warga di sekitar flyover Lenteng Agung dicat satu warna agar tampak estetikanya ketika disorot dari udara.

Baca juga: Anies Minta Genteng Rumah Warga di Sekitar Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Dicat Satu Warna

Pasalnya, jalan layang berbentuk tapal kuda tersebut akan menjadi sorotan publik karena diyakini merupakan yang pertama di Indonesia.

Oleh karena itu, Anies meminta agar pembangunan jalan layang dan lingkungan sekitarnya harus dilakukan semaksimal mungkin dan tidak boleh tanggung-tanggung baik dari segi sipil, keselamatan, maupun estetika.

"Nanti ini akan begini terus fotonya bertahun-tahun ke depan. Wali Kota bicarakan dengan rumah-rumah di sini gentengnya dicatin semua, pak. Jadi kita obrolin dari sekarang," kata Anies dalam video rapat tersebut.

Tak hanya mengecat genteng rumah warga, Anies juga menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk membantu penghijauan di sekitar flyover.

"Maksud saya begini, nanti ini (jalan) akan jadi hitam warna aspal. Di sini nanti kita minta dibantu oleh SDA dan kehutanan menjadikan hijau semua," ujar Anies.

Baca juga: Pembangunan Kaki JPO Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Tunggu Pembebasan Lahan

Perlu diketahui, flyover yang digadang menjadi jalan layang berbentuk tapal kuda pertama di Indonesia itu terdiri dari dua flyover, yakni flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung.

Flyover Tanjung Barat memiliki panjang 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan masing-masing flyover setinggi 6,5 meter.

Sementara itu, Flyover Lenteng Agung memiliki panjang total 880 meter, di sisi barat depan Kampus IISIP Jakarta 430 meter dan sisi timur 450 meter.

Pembangunan Flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung mulai dilakukan sekitar Oktober 2019 dan ditargetkan selesai tahun 2021.

Pembangunan flyover tersebut berdasarkan lelang dan telah dimenangkan PT Jakon (Flyover Tanjung Barat), PT PP (Flyover Lenteng Agung).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com