Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta Andalkan LED dan Neonbox untuk Tingkatkan Pendapatan Selama Pandemi

Kompas.com - 10/12/2020, 20:19 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi berdampak pada penurunan penumpang PT MRT Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, hal ini juga memengaruhi pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan tiket (farebox).

Karenanya, perusahaan menggenjot pendapatan dari sektor non-tiket dengan memasang LED dan neonbox di pilar-pilar yang terdapat di stasiun layang sepanjang koridor MRT Jakarta.

Pada tahun ini, perusahaan measang 438 pilar neonbox dan 50 pilar LED. Adapun titik-titik pemasangan berada di Stasiun MRT Lebak Bulus hingga ASEAN. Nantinya, pemasangan juga akan dilakukan di Depo Lebak Bulus.

Baca juga: Pemkot Bekasi Siapkan Regulasi Atur Reklame LED

"Tahun pertama ini terdapat 438 pilar neonbox dan 50 pilar LED," kata William dalam Forum Diskusi Virtual, Kamis (10/12/2020).

William menjelaskan, sejak awal beroperasi, perusahaan mendapatkan pemasukan dari berbagai sektor non-tiket, yakni periklanan, ritel, telekomunikasi, hak penamaan (naming rights), dan pengembangan kawasan berorientasi transit.

Dari usaha tersebut, perusahaan menghasilkan pendapatan sekitar Rp 370 miliar yang berasal dari sektor non-tiket.

"Ini lebih baik dari tahun lalu, jadi kami dibantu dengan peningkatan di pendapatan non-farebox," tutur William.

PT MRT Jakarta mencatat rata-rata jumlah penumpang harian MRT selama tahun 2020 sebanyak 27.901 orang per hari.

Baca juga: MRT Jakarta Akan Akuisisi 51 Persen Saham PT KCI

"Rata-rata penumpang kami pada tahun 2020 sebanyak 27.901 orang per hari," ucap William.

Berdasarkan data PT MRT Jakarta, jumlah penumpang mulai anjlok sejak Maret 2020.

Sementara pada Februari, rerata jumlah penumpang harian sebanyak 88.444 orang. Lalu pada Maret, jumlahnya anjlok menjadi 45.279 penumpang per hari.

Penurunan terus terjadi pada April dan Mei ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan. Pada April dan Mei, rata-rata penumpang harian menyentuh angka 4.059 dan 1.405 orang per hari.

Namun, angka ini mulai mengalami kenaikan pada Juni dengan capaian rata-rata penumpang sebanyak 11.351 orang per hari. Rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta juga tidak mengalami peningkatan signifikan hingga Desember 2020.

Adapun total penumpang sejak 1 Januari 2020 hingga 8 Desember 2020 sebanyak 9.570.059 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com