Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat di Tengah Sepinya Penumpang di Terminal Kalideres, Sopir Bergantian Beroperasi

Kompas.com - 11/12/2020, 22:51 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen menjelaskan bahwa hanya ada sebanyak 80 hingga 100 bus yang diberangkatkan dari Terminal Bus Kalideres setiap harinya.

Padahal, jumlah armada yang beroperasi bisa mencapai 170 buah, sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Kalau tiap hari reguler sekarang rata-rata paling banyak 80-100 (bus) sehari. Cuma kalau dulu hari biasa itu kan bisa 170 (bus)," kata Revi kepada Kompas.com, ketika dihubungi pada Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Terminal Kalideres Masih Sepi meski Jelang Tahun Baru 2021

Revi menyatakan, lebih dari separuh dari total bus yang ada terpaksa menumpuk di Terminal Kalideres karena sepi penumpang.

Untuk menyiasati hal ini, bus diberangkatkan secara bergantian setiap harinya.

"Cuma berapa bus aja yang keluar (beroperasi). Makanya dia ganti-gantian jalannya, yang hari jalan ini bus ini, nanti besok bus yang lain, gantian. Biar semua sopir bisa dapat," jelas Revi.

Ia menyatakan, hanya tersisa sedikit jurusan yang masih diminati penumpang, seperti jurusan Padang, Palembang, dan beberapa kota maupun kabupaten di Jawa Tengah.

"Kalau saya lihat penumpang yang masih ada, ya Lampung, Padang, Palembang, Jateng," tambahnya.

Baca juga: Disparekraf DKI Akan Segel Tempat Usaha Pariwisata yang Gelar Perayaan Tahun Baru 2021

Menjelang libur panjang akhir tahun, masih belum ada lonjakan penumpang di Terminal Kalideres.

Padahal, menurut Revi, lonjakan biasanya sudah terasa mulai pertengahan Desember ini.

Jumlah rata-rata penumpang per hari pada pertengahan Desember biasanya mencapai 1.600 hingga 1.700 orang.

Namun, pada tahun ini, penumpang hanya mencapai 300-an orang per harinya.

"Jumlah penumpang per hari kalau untuk tanggal-tanggal segini kalau dulu waktu masih normal ya bisa 1.600-1.700. Sekarang paling 300-an lah," ujar Revi.

Adapun, Revi memastikan bahwa protokol kesehatan telah diterapkan oleh pihaknya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ia menjelaskan bahwa kapasitas bus maksimal 70 persen.

Selain diharuskan mencuci tangan, penumpang akan dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.

Mereka juga diharuskan mengisi data identitas diri dan riwayat kesehatan masing-masing, sebelum diperkenankan naik bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com