Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Muncul Klaster Covid-19 Baru setelah Aksi 1812...

Kompas.com - 19/12/2020, 08:31 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demonstrasi bertajuk 1812 telah berlangsung di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).

Aksi yang digagas oleh massa simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI ini menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam anggota laskar khusus FPI oleh polisi.

Aksi 1812 juga meminta pemimpin FPI Rizieq Shihab untuk dibebaskan dan menegakkan keadilan di Indonesia.

Sejak awal Pihak kepolisian tidak memberi izin aksi itu karena berlangsung di tengah Pandemi Covid-19. Sebagai antisipasi polisi kemudian melakukan operasi penyekatan di beberapa wilayah.

Hasilnya, sejumlah massa dinyatakan reaktif Covid-19 dan dinilai adanya klaster baru.

Baca juga: Polri Sebut 26 Peserta Aksi 1812 Reaktif Covid-19 dari Hasil Rapid Test

Berikut rangkuman peristiwanya:

1. Operasi Penyekatan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa polisi tidak memberi izin aksi 1812 karena digelar saat pandemi Covid-19.

"Untuk (aksi 1812) itu (polisi) tidak mengeluarkan izin (keramaian)," ujar Yusri kepada wartawan, Kamis.

Kemudian polisi melakukan operasi penyekatan guna mengantisipasi massa yang akan menyampaikan pendapatnya di tengah pandemi Covid-19.

"Kalaupun ada aksi, kami akan melaksanakan operasi kemanusiaan. Keselamatan masyarakat menjadi hukum tertinggi, sudah ada Undang-Undang Kekarantinaan, kesehatan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Rapid Test Antigen | Berbagai Peristiwa Saat Aksi 1812

Fadil mengatakan, jajarannya akan melakukan tracing, tracking, dan treatment terhadap massa agar kerumunan dapat dikendalikan.

"Akan kita laksanakan 3T sehingga kerumunan bisa dikendalikan. Klaster Petamburan dan Tebet sudah membuktikan bahwa kerumunan sangat berbahaya," ucapnya.

Tanda-tanda klaster baru

Sebanyak 22 peserta Aksi 1812 dinyatakan reaktif Covid-19. Hal itu dinilai sebagai pertanda adanya klaster baru penyebaran virus.

"Ada 22 massa yang reaktif Covid-19. Ini menandakan ada klaster," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yunus Yusri di Monumen Nasional, Jumat.

Yusri menyebut, 22 peserta aksi yang reaktif Covid-19 dibawa ke RS Wisma Atlet.

"Nanti di sana sudah siap petugas yang menggunakan APD, baik dari kedokteran, Polda, dan Kodam Jaya untuk cek 3T," sebut Yusri.

Baca juga: Bubarkan Aksi 1812, Kapolda Metro: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi

Adapun setidaknya terdapat 155 massa Aksi 1812 yang diamankan polisi. Dari jumlah tersebut, ada yang membawa ganja dan senjata tajam.

Kendati demikian, Yusri Yusri tidak menyebut jumlah massa yang membawa ganja atau sajam.

Massa Aksi 1812 dibubarkan aparat kepolisian sekitar pukul 14.00 WIB.

Massa dipukul mundur ke berbagai arah seperti Pasar Tanah Abang, Stasiun Tanah Abang, dan gang-gang di Jalan Abdul Muis.

5 Orang Positif di Tangerang Selatan

Sebanyak 65 simpatisan massa aksi 1812 terjaring petugas gabungan di pos penyekatan wilayah Tangerang Selatan, Jumat.

Lima orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani rapid test antibodi dan rapid test antigen oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Polisi: 22 Peserta Aksi 1812 Reaktif, Tandanya Ada Klaster...

"Yang reaktif (berdasarkan rapid test antibodi) kurang lebih 10 orang, kemudian kami tindak lanjuti dengan swab antigen. Hasilnya, ada lima orang yang positif dan ditindaklanjuti oleh Dinkes dan Puskesmas," ujar Wakapolres Tangerang Selatan Stephanus Luckyto, Jumat

Luckyto menjelaskan, sebanyak 65 pemuda itu terjaring di tujuh pos penyekatan yang dibangun di perbatasan wilayah Tangerang Selatan.

Mereka mengaku hendak mengikuti aksi 1812 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, setelah mendapatkan undangan melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

"Setelah kami dalami apakah mereka tahu yang akan dilakukan di sana, mereka tidak tahu. Adakah orang yang menjadi penanggung jawab mereka di sana, mereka juga enggak tahu," kata Luckyto.

"Makanya ini cukup meresahkan bagi kami, mengkhawatirkan bagi kami, khususnya terkait keselamatan mereka di sana," sambungnya.

Reaktif Covid-19 di Jakarta Utara

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan, dua dari empat orang yang diamankan saat penyekatan di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara dinyatakan reaktif Covid-19.

Baca juga: Pembelaan Korlap Aksi 1812 Soal Pembubaran Unjuk Rasa dan Oknum Bersenjata

Selanjutnya mereka langsung dibawa ke Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Kemudian yang reaktif itu IS dan satu lagi JN. Bagi mereka yang reaktif langsung akan kita bawa ke Wisma Atlet," kata Sudjarwoko saat ditemui di lokasi, Jumat.

Selain dua orang yang dinyatakan reaktif Covid-19, polisi juga mengamankan dua orang yang kedapatan membawa senjata tajam.

Diketahui, sebanyak 75 personel yang terdiri dari TNI dan polri diterjunkan untuk melakukan penyekatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com