Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Bakal Tambah Tempat Tidur Isolasi di Stadion Patriot

Kompas.com - 22/12/2020, 17:21 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mulai mengantisipasi menipisnya ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi dan intensive unit care (ICU) rumah sakit untuk pasien Covid-19.

Salah satu langkah yang diambil, yakni menambah tempat tidur isolasi di Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi.

"Kami kemarin sudah rapat untuk menambah fasilitas isolasi tambahan, mungkin sekitar 20 sampai 30 tempat tidur," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat dikonfirmasi, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Alarm untuk Kota Bekasi, Faskes Pasien Covid-19 Semakin Menipis

Selain menambah kapasitas tempat tidur di ruang isolasi, pria yang akrab disapa Pepen ini juga berharap penuh pada Perda Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) yang menurut rencana akan disahkan besok.

Perda ATHB ini nantinya akan menjadi landasan hukum Pemkot dalam menindak tegas warga yang melanggar protokol kesehatan.

"Kalau itu (perda) berjalan, kami punya kekuatan hukum untuk melakukan law enforcement. Misal kalau enggak pakai masker, bisa kami denda," kata Pepen.

Baca juga: Persediaan Tempat Tidur Menipis, RS di Kota Bekasi Upayakan Tetap Terima Pasien Covid-19

Dia berharap perda itu bisa disetujui oleh semua fraksi dalam rapat paripurna yang menurut rencana akan digelar besok.

Dengan disahkannya perda tersebut, Pepen yakin masyarakat akan lebih taat protokol kesehatan sehingga angka penyebaran pun menurun.

"Kalau angka kematiannya turun, terus angka kesembuhannya tinggi, kami berharap jumlah bed yang tersedia bisa cukup," tutur Pepen.

Ketersediaan tempat isolasi pasien Covid-19 menipis

Mendekati akhir tahun, Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengakui bahwa jumlah tempat tidur di ruang isolasi dan ICU semakin sedikit.

Dari data yang diberikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Octavia, fasilitas ICU di seluruh RS di Bekasi hanya tersisa sembilan tempat tidur saja.

"Ketersediaan ruang dari ICU 67, sudah terisi 58, dan sisa sembilan tempat tidur. Ini untuk total seluruh RS Kota Bekasi," kata Rina, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Ruang ICU Khusus Covid-19 di Kota Bekasi Menipis, Hanya Tersisa 9 Tempat Tidur

Menipisnya ketersediaan ruang ICU disebabkan oleh tingginya jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit.

Selain ruang ICU, jumlah tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 juga sudah menipis.

Dari 1.285 tempat tidur yang ada di empat RSUD, Stadion Patriot Chandrabaga, dan seluruh rumah sakit swasta, tersisa tinggal 304 tempat tidur.

"Data keterisiannya sampai saat ini RSUD sebanyak 150 pasien, RSUD kelas D 60 pasien, Stadion Patriot sebanyak 52 pasien, dan sisanya RS Swasta 1.023," kata Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com