Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Karyawan Di-PHK karena Covid-19, Sulit Dapat Pekerjaan Baru hingga Berharap Pandemi Berakhir

Kompas.com - 23/12/2020, 12:26 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum liburan Natal dan tahun baru saat ini rupanya tidak dirasakan sejumlah orang yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

Kelesuan ekonomi terjadi di hampir semua sektor usaha gara-gara virus SARS-CoV-2 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia.

Hampir 10 bulan sejak pertama kali muncul pada awal Maret 2020, masalah Covid-19 di Indonesia malah memburuk.

Khusus di DKI Jakarta, beberapa hari terakhir, kasus baru Covid-19 selalu melebihi angka 1.000 kasus.

Bahkan, pada 19 Desember lalu, DKI kembali mencatatkan penambahan terbanyak kasus harian, yakni 1.899 kasus.

Sementara itu, data terkini pada Selasa (22/12/2020), kasus positif harian di DKI berada di angka 1.311 kasus.

Baca juga: Kisah Para Perantau Rela Tak Mudik dan Menahan Rindu demi Cegah Penyebaran Covid-19...

Situasi Covid-19 yang semakin sulit dikendalikan membuat sejumlah masyarakat resah, terutama mereka yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi dan berupaya bangkit.

Yohan misalnya. Warga Mangga Besar, Jakarta Barat, itu sudah enam bulan mengganggur sejak perusahaan tempatnya bekerja mengurangi jumlah karyawan.

"Saya tidak sendiri kena cut. Kalau tidak salah, ada 30 orang. Awalnya, kami kena pemotongan gaji. Lalu, perusahaan memutuskan perampingan di pertengahan tahun," kata Yohan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

"Saya sempat feeling bakal ada pemecatan sejak kami kena potong gaji. Tapi, saya tidak menyangka menjadi korban karena saya salah satu karyawan terlama di sana. Jatuh bangun saya rasakan. Ketika saya dipecat, sementara orang-orang terbilang baru aman, rasanya campur aduk," lanjut Yohan.

Baca juga: IDI Jakarta: RS Rujukan Covid-19 Penuh Imbas Lonjakan Kasus

Nasib serupa dirasakan Riris. Warga Tangerang tersebut kehilangan pekerjaan karena alasan perampingan pada Juli 2020.

"Diberhentikan pada Juli. Alasannya sih karena pandemi sehingga kantor harus efisiensi. Sekitar seperempat sampai setengah karyawan yang senasib sama saya," ucap Riris kepada Kompas.com.

"Terpukul pastinya. Bukan saja kehilangan pemasukan, saya juga merasa kehilangan teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri," ujar Riris yang menetap di indekos.

Bila Riris saat ini sudah mendapat pekerjaan baru, Yohan mengaku kesulitan mendapat pekerjaan meski sudah melamar ke sejumlah perusahaan.

"Mungkin karena perusahaan lebih memilih pengurangan karyawan demi keseimbangan keuangan," katanya.

Baca juga: UPDATE: 678.125 Kasus Covid-19, Rumah Sakit Rujukan Hampir Penuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com