Terlepas dari kondisinya saat ini, Yohan mengaku tetap bahagia merayakan Natal.
"Saya cukup bersyukur karena bisa merayakan Natal tahun ini dengan keluarga yang masih lengkap," ucapnya.
Kendati demikian, dia mengaku sejumlah rutinitas Natal tidak bisa dilakukan gara-gara pandemi.
"Biasanya pelayanan di gereja, ini tidak bisa. Kami sekeluarga juga menahan diri untuk tidak berlibur akhir tahun dulu," ucap Yohan.
Terkait momen Natal, Riris menahan diri tidak berkumpul dengan keluarga.
"Karena saya jauh dari keluarga, sedih sih tidak bisa merayakan Natal seperti biasa. Biasanya, saya mudik ke kampung. Kali ini karena Covid-19, saya masih takut pergi jauh-jauh, terutama karena eyang saya sudah sepuh," ungkap Riris.
Riris pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Harapan saya tentu pandemi bisa teratasi, vaksin bisa cepat disebarkan supaya dunia ini sehat lagi dan perekonomian, terutama di Indonesia, perlahan bisa bangkit kembali," ujar Riris.
Baca juga: UPDATE 22 Desember: Tambah 1.311 Kasus di Jakarta, 13.082 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Sementara itu, Yohan cukup menyayangkan sejumlah masyarakat yang mulai kendur dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk ramai berlibur saat Covid-19 semakin parah.
"Kalau saja masyarakat bisa lebih sabar, mungkin kita bisa sama-sama tekan angka Covid-19. Saya mengerti warga pasti sudah jenuh dan bosan sehingga ingin liburan," kata Yohan.
"Tapi, jika memang ingin Covid-19 berakhir, protokol dan aturan harus dilakukan. Ego harus dikendalikan dan mau berpikir untuk kepentingan bersama, bukan pribadi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.