Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Penularan dari Klaster Keluarga, Wagub DKI: Jangan Anggap Remeh Covid-19

Kompas.com - 25/12/2020, 19:44 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh potensi penyebaran Covid-19 dari lingkungan terdekat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Riza seiring mendominasinya temuan kasus penularan Covid-19 di DKI Jakarta dari klaster keluarga.

"Memang sebelumnya klaster perkantoran sempat tinggi. Namun sekarang yang berada di nomor urut satu itu justru ada di klaster perumahan," ujar Riza, Jumat (25/12/2020).

Melihat kondisi itu, Riza mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan pencegah Covid-19 dalam setiap kegiatan, termasuk ketika beraktivitas di sekitar rumah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI Sebut RS Lambat Laporkan Temuan Pasien Positif

Protokol kesehatan yang dimaksud yakni disiplin menggunakan masker, rutin mencuci tangan, dan juga menjaga jarak fisik antar-orang.

"Kami minta masyarakat jangan menganggap enteng, menganggap remeh ya karena Covid-19 ada dimana-mana termasuk di lingkungan rumah dan lingkungan terdekat kita," ungkapnya.

Adapun sampai saat ini, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta masih terus mengalami peningkatan.

Baca juga: UPDATE 25 Desember: Penambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Tembus 2.096, Tertinggi Selama Pandemi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota menembus angka 2.096 kasus.

Angka tersebut merupakan catatan penambahan kasus harian tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 melanda wilayah DKI Jakarta.

"Total penambahan kasus positif sebanyak 2.096 kasus," ujar Dwi dalam keteranganya, Jumat (25/12/2020).

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari diagnosis baru yang dilakukan oleh Dinkes DKI Jakarta sebanyak 1.594 kasus, ditambah 502 kasus dari dua laboratorium swasta yang baru dilaporkan.

"Terdapat akumulasi data sebanyak 502 kasus dari dua laboratorium swasta sembilan hari terakhir yang baru dilaporkan," ungkap Dwi.

Dengan penambahan yang dilaporkan pada hari ini, kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 171.871 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 154.242 orang di antaranya dilaporkan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 90 persen.

Sementara itu, jumlah orang yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 3.167 orang dengan tingkat kematian sebesar 1,9 persen.

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta kini meningkat sejumlah 324 kasus, sehingga saat ini ada 14.462 pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com