Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Pasar Minggu Jangan Terulang, Polisi Imbau Pengendara Tak Gampang Emosi

Kompas.com - 28/12/2020, 15:08 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengimbau agar pengendara tidak mudah emosi saat mengemudi di jalan.

Imbauan ini disampaikan terkait dengan kecelakaan maut yang menewaskan satu pengendara sepeda motor di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat pekan lalu.

Kecelakaan itu terjadi karena dua pengendara mobil terlibat cekcok dan tersulut emosinya.

"Para pengendara kendaraan baik mobil maupun motor agar lebih sabar dan tidak emosional dalam berkendara," kata Sambodo saat dihubungi, Senin (28/12/2020).

Kecelakaan di Pasar Minggu itu bermula dari anggota polisi Aiptu Imam Hambali dengan Handana Riadi Hanindyoputro (25) yang terlibat cekcok.

Baca juga: Tak Kuasa Tahan Tangis, Suami Korban Tewas Kecelakaan Pasar Minggu: Anak Masih Butuh Ibu

Handana tak terima jalurnya dipotong oleh Aiptu Imam saat akan berbelok. Keduanya kemudian terlibat adu mulut.

Menurut pengakuan Hamdani, Aiptu Imam memukulnya saat adu mulut itu.

Tak terima dengan perlakuan itu, Hamdani pun mengejar dan mencoba menghentikan mobil Aiptu Imam dengan cara menyerempetnya.

Namun, mobil Innova Aiptu Imam justru keluar jalur dan menabrak tiga pemotor yang tengah melintas. Satu pengendara motor tewas dan dua lainnya luka-luka.

"Apabila berkendara dalam keadaan emosi yang tidak stabil akan mempengaruhi konsentrasi dan sangat berbahaya," ujar Sambodo.

Baca juga: Kronologi Mobil Anggota Polisi Tabrak 3 Pemotor di Pasar Minggu, gara-gara Diserempet, 1 Tewas di TKP

Sambodo menyebut, saat ini Handana sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Sementara itu, Aiptu Imam masih berstatus sebagai saksi.

"Penyidik sedang bekerja untuk mencari bukti-bukti tambahan, dalam waktu dekat kita akan gelar perkara untuk menentukan status yang bersangkutan (Aiptu Imam) apakah bisa dinaikkan sebagai tersangka," kata Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com