Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Guru soal Belajar Daring, Sulit Jaga Integritas Murid dan Kondusifitas

Kompas.com - 03/01/2021, 12:25 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan membuka pembelajaran tatap muka di sekolah dalam waktu dekat.

Tingginya angka kasus positif Covid-19 saat ini membuat Pemprov DKI lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan seluruh warga.

"Prioritas kami yang pertama adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga, terutama apalagi anak-anak kita," ucap Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Tunda Belajar Tatap Muka, Pemprov DKI Jakarta Siapkan KBM Blended Learning

"Sampai hari ini kebijakan kami masih tetap belum memberlakukan tatap muka. Kebijakan masih belajar secara daring atau online dari rumah," tutur Ariza.

Dengan demikian, para guru dan murid akan kembali menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring pada semester genap tahun ajaran 2020/21 yang dalam waktu dekat akan dimulai.

Beragam kendala

Bukan perkara mudah bagi para guru dalam mendidik murid-murid mereka dengan sistem KBM daring.

Amelia Yesika misalnya. Guru science di Tunas Bangsa Christian School Greenville, Jakarta Barat tersebut mengaku dirinya dan rekan-rekan menghadapi sejumlah kendala sepanjang menerapkan KBM daring di semester ganjil tahun ajaran 2020/21.

"Setidaknya ada tiga kendala. Pertama, koneksi internet yang tidak stabil, lalu lingkungan rumah siswa dan guru yang kurang kondusif, serta terkadang ada siswa-siswi yang tidak merespons baik melalui kamera ataupun mikrofon," ujar Amelia kepada Kompas.com.

Sementara itu, Raisa Siahaan, guru informatika SMP Kristen Ipeka Pluit, Jakarta Utara mengaku tidak memiliki kendala berarti dalam mempersiapkan diri untuk menerapkan KBM daring.

Meski begitu, bukan berarti dirinya tidak menghadapi masalah saat penerapan.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Tak Diizinkan Belajar Tatap Muka

"Kendalanya, menarik perhatian dan menjaga fokus belajar anak. Ada sebuah survei webinar dari sebuah kampus bahwa fokus orang dewasa dalam mendengarkan seminar dan sejenisnya hanya 10-20 menit," ucap Raisa saat dihubungi Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com