Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Guru soal Belajar Daring, Sulit Jaga Integritas Murid dan Kondusifitas

Kompas.com - 03/01/2021, 12:25 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Menurut Raisa, pemberian tugas atau praktik kepada siswa juga menjadi kendala lain pada KBM daring ini.

"Pemberian tugas sering dianggap 'terlalu banyak dan tidak efektif' sehingga anak mengalami kelelahan mata. Tapi, bagi kami para guru, salah satu instrumen dan indikator supaya kami tahu si anak paham materi yang diajarkan saat itu adalah dengan pemberian tugas," jelas Raisa.

Baca juga: Masuk Semester Genap, Sekolah di DKI Jakarta Masih Terapkan Belajar dari Rumah 

Menjaga kondusifitas dan integritas

Raisa, yang juga wali kelas 7, juga menyebut bahwa menjaga integritas anak sebagai salah satu kendala lain.

"Kendala lainnya menjaga integritas anak. Banyak kondisi di lapangan yang variasi (saat belajar daring) membuat anak lebih mudah menciptakan alasan," lanjut Raisa.

Raisa pun tidak memungkiri kejadian kurang mengenakkan yang terjadi saat KBM daring, misalnya murid mematikan kamera saat guru menerangkan pelajaran.

"Saya rasa ini karena trust issue. Perlu dipahami bahwa tidak semua anak punya ruang gerak atau ruang belajar nan indah dipandang. Kadang, mereka harus berbagi dengan adik atau kakak saat belajar, rumahnya dekat dengan sumber kebisingan yang membuat anak tidak nyaman atau bahkan takut ditertawakan," kata Raisa.

"Alasan-alasan itu mungkin luput dari perhatian guru akibat trust issue. Perlu ada kerja sama dengan orangtua dalam menciptakan ruang belajar yang kondusif. Tapi, tidak semudah itu karena kondisi rumah setiap murid tentu berbeda," ungkapnya.

Kondusifitas belajar-mengajar juga yang menjadi sorotan oleh Amelia.

"Dari segi guru, kami selalu berusaha mencari ruangan di rumah yang bisa jadi tempat mengajar, tapi tidak semua guru tinggal di perumahan elite, kan? Jadi, kami terkadang harus menghentikan sementara pembelajaran ketika ada gangguan seperti ondel-ondel lewat," ujar Amelia.

Baca juga: Tunda Belajar Tatap Muka, Pemprov DKI Jakarta Siapkan KBM Blended Learning

"Dari sisi siswa, terkadang ada 2-3 anak yang belajar di ruangan yang sama karena orangtua mereka harus memonitor ataupun terbatasnya ruangan di rumah siswa. Jika demikian, kami akan menghubungi anak tersebut usai kegiatan jam mengajar untuk menanyakan kendala, lalu mengundang orangtua untuk membahasnya secara virtual," jelas Amelia.

Diakui Amelia, menjaga kondusifitas dalam belajar daring tidak bisa semaksimal tatap muka.

"Karena banyaknya kendala tadi, sangat sulit untuk membuat kelas kondusif dan memastikan partisipasi siswa mencapai 90-100 persen saat pembelajaran. Hanya, kami para guru tetap mencoba yang terbaik untuk memastikan siswa memahami pembelajaran yang ada walaupun pastinya tidak luput dari kekurangan," sebut Amelia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com