Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2021, 11:30 WIB
Ivany Atina Arbi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sumber ,Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tempat wisata di Ibu Kota mencatatkan ribuan pengunjung pada libur Natal dan Tahun Baru meski pemerintah mengimbau untuk tetap berdiam diri di rumah demi menekan penularan Covid-19.

Ancol

Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara, misalnya, kedatangan sekitar 19.000 pengunjung pada hari terakhir libur Tahun Baru, yakni Minggu (3/1/2021).

Sementara itu, jumlah pengunjung yang datang pada hari sebelumnya, Sabtu (2/1/2021), lebih banyak yakni mencapai hampir 30.000 orang.

Meski demikian, Vice President Taman Impian Jaya Ancol Budi Aryanto memastikan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi penyebaran Covid-19.

Caranya adalah dengan memasang garis pembatas di area pantai sehingga pengunjung bisa menjaga jarak satu sama lain.

"Ada yang berbentuk kotak persegi, bulat, dan segilima. Masing-masing dengan luas sekitar 3 meter x 3 meter yang dibatasi dengan bambu dan tali," ujar Budi seperti dilansir Warta Kota.

Baca juga: Catatan PSBB Transisi Jakarta di Masa Natal dan Tahun Baru, Lonjakan Kasus Covid-19 hingga Wacana Tarik Rem Darurat

TMII

Sementara itu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur diserbu lebih dari 51.000 pengunjung selama periode libur Natal dan Tahun Baru, yakni mulai dari 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

"Untuk pengunjung hari ini, jumlahnya 8.606 orang sampai pukul 12.00 WIB," ujar Kabag Humas dan Promosi TMII Suseno, Minggu (3/1/2021).

Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena TMII masih akan beroperasi hingga pukul 16.00 WIB, imbuhnya.

Pada akhir pekan, jumlah kunjungan per hari bisa meningkat lebih dari dua kali lipat hari biasa.

Kunjungan paling banyak tercatat pada Minggu (27/12/2020) dengan 11.202 orang dan Sabtu (2/1/2021) dengan 11.445 orang.

Kepulauan Seribu

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu menyebutkan sebanyak 6.459 wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, selama libur awal tahun 2021.

"Ada sebanyak 3.440 wisatawan yang berkunjung pada tanggal 1 Januari dan sebanyak 3.019 yang berkunjung pada tanggal 2 Januari," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu Puji Hastuti, Minggu kemarin.

Wisatawan tersebut datang dari berbagai dermaga di antaranya Marina Ancol, Kaliadem di Jakarta Utara, serta Tanjung Pasir dan Rawasaban di Tangerang, Banten.

Sebanyak 10 wisatawan mancanegara tercatat berkunjung ke Kepulauan Seribu di dua hari pertama 2021, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Ancaman Lonjakan Covid-19 Jakarta di Tengah Menipisnya Tempat Isolasi dan ICU

Kasus Covid-19 di Jakarta meningkat

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kasus Covid-19 di seluruh kecamatan di Jakarta bertambah. Penambahan tercatat dua kali lipat dari sebelumnya.

Hal tersebut didasarkan pada laju incidence rate (IR) dan penambahan RW rawan atau zona merah Jakarta dari 21 RW menjadi 55 RW.

Widyastuti mengatakan, hanya ada dua kelurahaan di DKi Jakarta yang tidak memiliki penambahan kasus, yaitu Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Pari di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Widyastuti juga memaparkan nilai reproduksi efektif (Rt) berada di angka mengkhawatirkan dengan tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,06 per 2 Januari 2021.

Skor tersebut menurun dibandingkan pekan sebelumnya, yakni 1,07 pada 26 Desember 2020.

Namun, Widyastuti mengatakan, nila Rt harus di bawah angka 1 agar wabah Covid-19 dinyatakan terkendali dengan baik.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat tapi Mengapa PSBB Jakarta Tak Diperketat?

PSBB Transisi diperpanjang

Meski data-data tersebut menunjukkan lonjakan kasus, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih untuk memperpanjang PSBB transisi hingga 17 Januari mendatang, alih-alih menarik rem darurat dengan menerapkan PSBB ketat.

Menurut Anies, kondisi Covid-19 di Jakarta membaik di pekan terakhir Desember 2020, berdasarkan penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Universitas Indonesia (UI).

Berdasarkan penilaian indikator dari BNPB, DKI Jakarta berhasil naik peringkat dari daerah dengan risiko tinggi pada 20 Desember 2020 menjadi daerah dengan risiko sedang per 27 Desember 2020.

Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta meraih skor 59 pada 2 Januari 2021.

Sedangkan pada dua pekan sebelumnya, yakni 19 Desember dan 26 Desember 2020, Jakarta mencatatkan skor 61.

Skor di atas 60 mengindikasikan bahwa PSBB dapat dilonggarkan di beberapa sektor melalui penilaian secara bertahap. Jika skor di bawah 60, pengetatan di sektor tertentu perlu dilakukan.

Hingga 3 Januari 2021, DKI Jakarta mencatatkan total 189.243 kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut, 170.510 pasien dinyatakan sembuh, 15.388 masih dirawat, dan 3.345 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com