Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16.000 Kasus Terkonfirmasi di Bekasi, 18 Persennya Pasien Anak

Kompas.com - 04/01/2021, 13:48 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemkot Bekasi mendata jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020. Dari data yang dihimpun sejak Maret hingga Desember 2020, tercatat 16.000 kasus.

Dari 16.000 kasus terkonfirmasi, 18 persennya merupakan pasien dengan kategori anak-anak. Hal tersebut dibenarkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat ditemui di kantornya.

"Tinggi juga 18 persen, peningkatan kasus anak ini banyak terjadi juga kalau kita lihat," kata dia, Senin (4/1/2021).

Temuan kasus positif Covid-19 pada anak-anak berasal dari tingginya jumlah klaster keluarga di Bekasi. Sepanjang 2020, tercatat 4.981 kepala keluarga (KK) yang terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Mutasi Virus Corona di Inggris Lebih Mudah Serang Anak-anak

Walau sempat menyentuh angka 4.981, pria yang akrab disapa Pepen ini memastikan jumlah klaster keluarga saat ini sudah menurun.

"Dari awal Maret sampai Desember itu kisarannya hampir 4.981 KK, tapi saat ini yang aktif 325 KK. Artinya, kita sudah menyelesaikan proses 4.000 itu menjadi 325," kata Pepen.

Hingga saat ini, Pepen tetap mengimbau seluruh masyarakat untuk mengikuti rapid dan swab test. Dengan begitu, Pepen merasa yakin bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi bisa dikendalikan dengan mudah.

Untuk diketahui, kasus terkonfirmasi di Kota Bekasi saat ini mencapai 16.008, terhitung hingga Minggu (3/1/2021).

Pasien yang masih menjalani isolasi mencapai 581 orang. Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 15.154 orang dan pasien meninggal dunia 273 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com