TANGERANG, KOMPAS.com - Perajin tempe dan tahu di Kota Tangerang, Banten, terpaksa menaikkan harga jual dagangannya.
"Makin lama harga kacang (kedelai) makin tinggi. Mau enggak mau, (harga jual) naik," ujar salah satu perajin tempe, Iryono, ketika ditemui di rumah produksinya di Jalan Harmonika, Cipondoh, Tangerang, Senin (4/1/2021) siang.
Iryono menjelaskan, harga satu lonjor tempe dengan panjang 100 centimeter saat ini ia jual dengan harga Rp 20.000. Harga jual tersebut naik Rp 5.000 dari harga sebelumnya, Rp 15.000.
Baca juga: Tahu dan Tempe di Tangerang Kembali Beredar, Harga Naik Jadi Rp 15.000
"Satu lonjor (tempe), harganya Rp 15.000. Itu sebelum mogok produksi. Sekarang jadi Rp 20.000," tuturnya.
Walau ada kenaikkan dari harga tempe yang ia jual, Iryono tetap membuat tempe dengan jumlah yang sama, yaitu sebanyak 40 lonjor.
"Hari ini juga saya buat 40 lonjor," kata pria 33 tahun ini.
Terkait kenaikkan harga jual, Iryono menjelaskan bahwa cara seperti itu ia lakukan agar tidak mengurangi ukuran tiap lonjor tempe yang dibuatnya.
"Ada pembeli yang kaget. Ada yang nerima. Kalau belum paham kenapa harga naik, ya saya jelasin," ujar dia.
Baca juga: Pedagang Tahu Tempe di 2 Pasar Kota Tangerang Tutup Kios Imbas Naiknya Harga Kedelai
Kenaikan harga juga dilakukan salah satu perajin tahu, Nana Suryana. Ia mengaku menjual satu kotak tahu dengan berat 1,2 kilogram dengan harga Rp 33.000.
"Saya baru buat tahu lagi hari ini. Biasa ngejual Rp 30.000. Sekarang, Rp 33.000," ujar Surya ketika ditemui di pabrik produksi tahu miliknya, Senin (4/1/2021) siang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.