Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Promo Tiket Rp 10.000 Bikin Pengunjung Waterboom Cikarang Membeludak

Kompas.com - 11/01/2021, 17:48 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Cikarang Selatan Komisaris Polisi Sukadi membenarkan bahwa telah terjadi kerumunan wisawatan di dalam Waterboom Lippo Cikarang pada Minggu (10/1/2021).

Menurut Sukadi, membeludaknya wisawatan terjadi karena pihak manajemen Waterboom mengadakan promo potongan harga tiket.

"Kenapa bisa padat, karena ada diskon gila-gilaanlah tiket masuknya itu yang tadinya Rp 95.000 menjadi Rp 10.000. Itulah yang akhirnya bikin orang antusias ke Waterboom begitu," kata Sukadi saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2021).

Tiket tersebut pun dijual secara online sehingga luput dari pemantauan Satgas Covid-19.

Baca juga: Gara-gara Pengunjung Berjubel, Manajemen Waterboom Lippo Cikarang Diperiksa Polisi

Karena pengunjung membeludak, petugas akhirnya datang ke lokasi untuk melakukan pembubaran. Bahkan, beberapa orang dari pihak manajemen pun sempat diperiksa Polsek Cikarang.

Tidak cukup sampai di situ, Satgas Covid 19 Kabupaten Bekasi juga menutup sementara Waterboom Lippo Cikarang hingga waktu yang tak ditentukan.

"Sudah (diperiksa), manajemen Waterboom baik itu GM-nya atas nama Ibu Ike maupun manajer ticketing itu sudah dimintai keterangan terkait dengan kerumunan itu," ujar Sukadi.

Baca juga: Pemprov Jabar Akhirnya Tutup Waterboom di Cikarang Bekasi

"Sekarang Kapolres, Dandim, dan Bupati datang ke Waterboom untuk memberikan sanksi penutupan Waterboom itu. Disegel," tambah Sukadi.

Sebelumnya, tengah viral di media sosial sebuah video petugas kepolisian tengah membubarkan pengunjung di Waterboom Lippo Cikarang.

Dalam video tersebut, tampak para pengunjung keluar dari kolam renang ketika petugas kepolisian datang ke pelataran taman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com