Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai PPKM Hari Pertama, Pemkot Tangerang Akan Tingkatkan Pengawasan

Kompas.com - 12/01/2021, 14:20 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang terus meningkatkan pengawasan terhadap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah berlangsung sejak Senin (11/1/2021) kemarin.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi PPKM di wilayah Kota Tangerang.

"Hari pertama (PPKM), kita evaluasi kemarin. Ini terus kami tingkatkan. Terus kami sosialisasikan," ucap Arief saat ditemui di RSUD Kota Tangerang, Selasa (12/1/2021) siang.

Baca juga: PPKM di Kota Tangerang, Tempat Rekreasi, Hiburan hingga Fasilitas Olahraga Ditutup

Dari hasil evaluasi tersebut, Arief berujar bahwa warga Kota Tangerang harus lebih berdisiplin terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri itu.

"Kerja di rumah saja. Jadi biar petugas lapangan yang ada kepentingannya (bekerja di luar rumah)," ujar dia.

Secara terpisah, Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Henra menuturkan bahwa petugas yang melakukan patroli masih menemukan sejumlah pelanggaran kemarin malam.

"Baik pelanggaran berupa individu yang tidak menggunakan masker, mau pun pelanggaran yang berkaitan dengan operasional kegiatan," ujar Agus melalui sambungan telepon, Selasa siang.

Baca juga: Kota Tangerang Memulai Vaksinasi Covid-19 pada Awal Februari

"Kami masih menemukan di lapangan beberapa kegiatan yang berlangsung di atas jam 19.00 WIB dan itu kami lakukan peneguran-peneguran," tambah dia.

Lalu terkait jumlah pelanggar yang ditemukan, lanjut Agus, totalnya masih dalam tahap rekapan pihak Satpol PP saat ini.

"Terkait sanksi, ada yang bentuknya administratif atau sanksi sosial sesuai peraturan yang berlaku," ungkap dia.

Agus turut mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi usai melaksanakam PPMM hari pertama.

Terlebih, petugas yang berpatroli masih menemukan adanya warga Kota Tangerang atau pun pelaku usaha yang belum mengetahui adanya PPKM.

"Kami intensif patroli siang, sore dan malam. 200 personel dalam tiga sif itu terus melakukan sosialisasi, penegakkan (hukum) serta pengawasan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com