Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSD Covid-19 Asrama Haji Bekasi Dipastikan Beroperasi Akhir Januari 2021

Kompas.com - 13/01/2021, 14:27 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI,KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Asrama Haji Bekasi direncanakan mulai beroperasi pada akhir Januari 2021. Jadwal tersebut mundur dari yang sudah direncanakan, yakni beroperasi pada awal Januari 2021.

Hal tersebut dikatakan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Asrama Haji Bekasi Dede Saeful Uyun saat dikonfirmasi, Rabu (12/1/2021).

"Prinsipnya akhir Januari insya Allah harus sudah siap dipergunakan," kata Dede.

Mundurnya jadwal pengoperasian RSD Covid-19 Asrama Haji disebabkan adanya beberapa fasilitas yang harus diperbaiki.

Fasiltas tersebut antara lain bagian plafon yang rusak di beberapa kamar. Plafon rusak tersebut diketahui setelah tim dari Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Bekasi melakukan kunjungan ke Asrama Haji Bekasi pada 8 Januari 2021.

Baca juga: Menengok Persiapan Asrama Haji Bekasi yang Diubah Menjadi RSD Covid-19

"Iya untuk kamar pasien di gedung Mina E dan D. di Mina E dan D ada beberapa kamar yang memang plafonnya agak rusak, sehingga tidak memungkinkan untuk dipergunakan," jelas Dede.

Selain memperbaiki plafon, Dede juga mendapat catatan untuk menambah gedung guna menampung tenaga medis yang bertugas di RSD Asrama Haji.

Maka dari itu, Dede dan jajarannya sudah menyiapkan gedung baru untuk menampung para tenaga medis.

Terlepas dari perbaikan plafon tersebut, Dede merasa yakin fasilitas lainya tempat cuci tangan, genset untuk arus listrik cadangan, hingga saluran air sudah dipersiapkan dengan baik.

Dia berharap akhir Januari ini RSD Asrama Haji dapat melayani para pasien Covid-19 dengan maksimal.

Baca juga: Selama Jadi RSD Covid-19, Asrama Haji Bekasi Tidak Akan Terima Tamu

Sebelumnya, Asrama Haji Bekasi memang sudah menyediakan dua gedung khusus untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Dua gedung tersebut yakni Mina E dan Mina D.

Mina E memiliki kapasitas 70 kamar dengan maksimal empat tidur per kamar. Sedangkan Mina D memiliki 30 kamar dengan kapasitas empat tempat tidur per ruangan.

Dede belum bisa memastikan berapa pasien yang akan ditempatkan per kamar. Hal tersebut, menurut Dede, akan ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com