Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelam AL: Kotak Hitam Ditemukan Tertimbun Lumpur di Kedalaman 18 Meter

Kompas.com - 13/01/2021, 14:59 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Flight data recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah dievakuasi disebut tertimbun lumpur pada kedalaman 18 meter di bawah permukaan laut saat ditemukan.

Hal itu dikatakan oleh seorang anggota tim penyelam TNI AL yang menemukan kotam hitam tersebut bersama Mayor Iwan Kurniawan.

"Kami mengangkat serpihan-serpihan, kami melihat ada sebuah kotak tertanam di lumpur dan kami mengangkatnya," katanya, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (13/1/2021).

"Kami tidak tahu (benda apa), kami serahkan ke Mayor Iwan untuk diidentifikasi, selanjutnya barang tersebut dibawa ke atas. Kurang lebih 25 menit (di bawah laut), kedalaman 18 meter," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa FDR atau bagian kotak hitam Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada Selasa (12/1/2021) pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Temuan FDR Kotak Hitam SJ 182 Dinilai Bisa Percepat Pengungkapan Penyebab Kecelakaan

Mayor Iwan Kurniawan mengatakan bahwa pencarian dimulai pukul 11.00 WIB.

"Jadi didapatkan black box itu kita pencarian sekitar jam 11, dapat beacon-nya berikut di siang hari, dapat cashing FDR-nya dan penyelaman terakhir pas saya sama tiga rekan saya dapat FDR-nya," tutur Iwan saat diwawancarai, Selasa malam.

Berawal dari titik koordinat yang diberikan KRI Rigel, Iwan dan dua rekannya kemudian memusatkan pencarian pada titik bongkahan besar pesawat yang ditemukan.

"Pertama dikasih koordinat dari KRI Rigel, setelah itu kami melakukan operasi pencarian, kita temukan puing-puing, kita pindahkan jangkar, kita plotting awal lagi," ucap Iwan.

"Kita survei dulu, setelah itu kita lihat titik-titik yang punya bongkahan-bongkahan besar, di mana material atau obyek yang besar dan berat," lanjutnya.

Baca juga: Hari Keempat Pencarian Sriwijaya Air, FDR Kotak Hitam Ditemukan hingga 139 Kantong Jenazah Dievakuasi

Meski demikian, Iwan tidak menyebutkan secara rinci di mana tepatnya ia menemukan FDR tersebut.

Saat ini, tim SAR masih akan terus melanjutkan pencarian korban dan bagian pesawat serta cockpit voice recorder (CVR) yang belum ditemukan.

CVR merupakan bagian lain dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot.

Namun, karena cuaca buruk pencarian terpaksa ditunda untuk sementara waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com