Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7,9 Juta Orang di Jakarta Akan Divaksin Covid-19, Kadinkes DKI: Ini Sasaran Terbanyak

Kompas.com - 14/01/2021, 08:55 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, proses vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan di Jakarta kali ini merupakan vaksinasi terbesar.

Menurut Widyastuti, vaksinasi terbanyak yang pernah dilakukan oleh Dinkes DKI Jakarta mencakup sekitar 2 juta orang.

"Ini merupakan sasaran vaksinasi terbanyak, karena kami pernah melakukan vaksinasi secara program massal gini paling banyak sekitar 2 juta," kata Widyastuti dalam video yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Proses vaksinasi memerlukan partisipasi dari masyarakat.

Tak hanya itu, upaya ini juga memerlukan kolaborasi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, BUMN, serta dari TNI/Polri.

Baca juga: Kadinkes DKI Sebut 7,9 Juta Warga di Jakarta Akan Divaksinasi Covid-19

Dengan demikian, diharapkan tujuan vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity bisa tercapai.

"Kalau tercapai, harapan kami secara kebal komunitas bisa mengurangi atau menurunkan angka kesakitan akibat Covid-19," kata Widyastuti.

Widyastuti menjelaskan, nantinya jumlah masyarakat yang akan menerima vaksin Covid-19 mencapai 7,9 juta orang dengan batas usia antara 18-59 tahun.

Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta memerlukan 15-16 juta dosis vaksin agar tercapai kekebalan komunitas.

Sebab, satu orang penerima membutuhkan dua dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Baca juga: Jakarta Butuh Sekitar 16 Juta Dosis Vaksin Covid-19 agar Tercipta Herd Immunity

Adapun pemberian dosis kedua dilakukan dua minggu setelah vaksinasi pertama dilakukan.

"Jadi satu orang dengan jenis vaksin Sinovac akan mendapatkan dua kali suntikan dengan jeda antara dua minggu sejak suntikan pertama," kata Widyastuti.

Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan penambahan 3.476 kasus baru Covid-19 pada Rabu (13/1/2021).

Jumlah itu diperoleh dari hasil tes pada Rabu dengan hasil 2.877 kasus, serta tambahan 599 kasus dari satu rumah sakit BUMN selama tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, melalui keterangan tertulis, mengatakan, kasus aktif di Jakarta naik sebanyak 471 kasus.

Dengan demikian, pada hari ini tercatat total 19.459 pasien Covid-19 yang dirawat atau diisolasi.

Baca juga: Data Wagub DKI: Tambah 3.476 Kasus Covid-19 di Jakarta, Angka Tertinggi Selama Pandemi

Dwi menambahkan, dengan tambahan jumlah kasus harian, akumulasi kasus Covid-19 di Ibu Kota jadi sebanyak 214.728 kasus.

Dari jumlah tersebut, 191.635 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 89,2 persen.

Sementara itu, 3.634 orang dilaporkan meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com