Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Kepergian Syekh Ali Jaber, Ulama Santun Panutan Umat

Kompas.com - 14/01/2021, 19:25 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakwah kondang Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Berikuta duka itu awalnya disampaikan rekannya, Ustaz Yusuf Mansur, melalui unggahan video di akun Instagram @yusufmansurnew.

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30," tulis Yusuf.

Sebelum dilaporkan meninggal dunia, kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber diketahui menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Tempat Istimewa Mendiang Syekh Ali Jaber di Hati Kiper Madura United

Meskipun begitu, Direktur Medis RS Yarsi Anggi Erlina memastikan Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan negatif Covid-19.

Cerita Kala Positif Covid-19

Pada 29 Desember 2020, Syekh Ali Jaber memang mengumumkan dirinya terpapar Covid-19. Informasi tersebut disampaikan melalui unggahan video akun Instagram yayasannya, @yayasan.syekhalijaber.

Dalam video tersebut, Syekh Ali Jaber tampak memakai alat bantu oksigen.

"Alhamdulillah inalilah subhanallah. Enggak menyangka. Padahal sudah sering swab berkali-kali dan (hasilnya) selalu negatif. Beberapa hari lalu awal langkah mulai panas, kemudian batuk. Saya rasa panas biasa-biasa saja," ujar Syekh Ali Jaber.

Ia mengaku tak menyangka bisa positif Covid-19. Sebab, Syekh Ali Jaber menegaskan selalu menerapkan protokol kesehatan dan jarang bertemu banyak orang.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang Syekh Ali Jaber (1976-2021)

Dia memang sempat menjalani karantina mandiri, namun akhirnya memutuskan dirawat di rumah sakit lantaran dia mulai menunjukkan gejala Covid-19 seperti demam, batuk, dan sesak nafas.

"Coba bayangkan saya jarang ketemu siapa-siapa, kalaupun ketemu, saya selalu memenuhi protokol jaga 3M, kemudian menjauh dari kerumunan dan keramaian, tapi subhanallah kalau sudah qadarullah wa hadhr la Yuni Minal qadar, Kalau sudah ditakdirkan oleh Allah pasti datang ujian," tuturnya.

Masuk Ruang ICU

Selama dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber sempat memburuk. Bahkan, ia harus dirawat di ruang ICU.

"Sahabat Syekh Ali Jaber yang semoga dirahmati Allah. Mohon doanya untuk Syekh Ali. Saat ini beliau dirawat di ruang ICU dan tidak bisa menggunakan HP. Terima kasih untuk semua doa dan perhatiannya..." tulis admin akun Syekh Ali Jaber via Instagram Story.

Tak lama berselang, kondisi kesehatan pendakwah asal Madinah berangsur membaik. Namun, ia tetap dirawat secara intensif di ruang ICU.

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Pesantren Yusuf Mansur, Disambut Warga Sekitar

Syekh Ali Jabar diketahui mengalami sejumlah gangguan fisik setelah dinyatakan positif Covid-19.

"Meski begitu, Syekh Ali Jaber masih harus beristirahat secara penuh. Langkah ini dilakukan untuk memulihkan kondisi Syekh Ali Jaber."

"Syekh Ali masih harus tetap istirahat total secara terkontrol dan terukur, demi memperbaiki dan memulihkan kembali beberapa gangguan jasmani yang terjadi akibat Covid-19," tulis admin akun @yayasan.syekhalijaber.

Syekh Ali Jaber kemudian dilaporkan menghembuskan nafas terakhir setelah 19 hari dirawat di Rumah Saki Yarsi.

Dimakamkan di Ponpes Daarul Quran

Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten.

Untuk menghindari kerumunan masyarakat yang ingin mengantarkan jenazah ke pemakaman, pihak keluarga pun mengimbau masyarakat mendoakan Syekh Ali Jaber dari rumah atau masjid dekat rumah masing-masing.

"Tak perlu kerumunan ke sana, cukup shalat gaib di rumah masing-masing," kata adik kandung dari Syekh Ali Jaber, Muhammad Jabeer di RS Yasri, Cempaka Putih.

Baca juga: Keluarga: Syekh Ali Jaber Tak Pernah Berwasiat Dimakamkan di Lombok

Sang adik juga membantah isu yang beredar bahwa Syekh Ali Jaber pernah berwasiat untuk dimakamnkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Muhammad Jabeer, keinginan untuk dimakamkan di Lombok bukan wasiat yang disampaikan Syekh Ali Jaber kepada keluarga, melainkan hanya cita-cita yang disampaikan ketika berdakwah di sana.

"Bukan wasiat. Tak pernah wasiatkan ke kami secara ucapan dan tertulis. Itu cita-cita beliau. Cita cita beliau (juga) di Madinah. Tapi susah, apalagi di masa pandemi," ujarnya.

Muhammad Jabeer juga mengungkapkan cita-cita sang kakak yang belum tercapai, salah satunya adalah mencetak sejuta anak-anak Indonesia hafal AL-Quran.

Namun, dia memastikan akan mewujudkan cita-cita Syekh Ali Jaber tersebut bersama Ustaz Yusuf Mansur.

"Cita cita beliau melahirkan satu juta anak hafal Al Quran. Kita lanjutkan bersama Ustad Yusuf Mansyur. Amin," kata dia.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Dikenang Sebagai Ulama yang Menyejukkan dan Tak Penuh Penghakiman

Ulama Panutan Masyarakat

Kepergian Syekh Ali Jaber tentu saja meninggalkan duka bagi masyarakat Indonesia karena sosoknya yang dikenal santun dan teduh dalam menyampaikan syiar agama Islam.

Salah satu sifatnya yang menjadi teladan bagi masyarakat adalah mengucap syukur ketika ditimpa musibah dan memaafkan orang-orang yang berbuat jahat terhadap dirinya.

Seperti diketahui, ulama kelahiran 1976 itu pernah ditusuk oleh pria berinisial AA ketika mengisi tausiah di Bandar Lampung pada 13 Agustus 2020.

Baca juga: Fakta Syekh Ali Jaber Ditusuk Pemuda di Lampung, Saat Isi Ceramah dan Bahu Kanan Terluka

Kala itu, AA mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber. Akan tetapi, ulama tersebut hanya mengalami luka tusukan di bahu bagian kanan.

Syekh Ali Jaber pun tak pernah menaruh dendam pada AA. Dia justru memaafkan AA dan meminta maaf pda pelaku.

Ketika ditanya alasan meminta maaf, ulama tersebut mengatakan bahwa ia terlambat untuk menyelamatkan pelaku dari serangan jemaah yang marah ketika dirinya ditusuk pelaku.

"Ketika pisau berhasil saya keluarkan, baru saya sadar bahwa pelaku sedang dihajar oleh jamaah. Di titik ini, saya terlambat untuk menyelamatkan dia," ujarnya dalam wawancara bersama Raffi Ahmad.

"Jangan sampai kita yang tadinya ada di posisi terzalimi kemudian berbalik menjadi zalim karena amarah," imbuhnya.

Banjir Ucapan Dukacita

Masyarakat Indonesia melepas kepergian Syekh Ali Jaber dengan ucapan dukacita. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya pendakwah asal Madinah itu.

Wapres Ma'ruf mengatakan, sosok Syekh Ali Jaber merupakan seorang ulama yang kharismatik ketika berdakwah.

Menurut Ma'ruf, jangkauan dakwah ulama asal Madihan itu sangat luas dan selalu memotivasi umat untuk bersatu dalam ketaqwaan.

"Inalillahi waina ilaihi rojiun. Allahumagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu. Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber, seorang ulama kharismatik yang dakwahnya sejuk dan menenangkan," ujar Ma'ruf melalui rekaman video di kanal YouTube Wakil Presiden, Kamis sore.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Mahfud: Kita Kehilangan Tokoh Penyejuk dan Pemersatu Umat

Kemudian, ucapan dukacita juga datang dari Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). SBY menyampaikan ungkapan belasungkawa dalam unggahan di Twitter pribadi SBY @SBYudhoyono, Kamis.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dengan rasa duka yang mendalam, saya mendoakan kiranya Allah SWT menerima berpulangnya hamba-Nya yang soleh ~ Syekh Ali Jaber," tulis SBY.

SBY mengenang sosok Syekh Ali Jaber sebagai ulama yang teduh dalam mengajarkan agama islam. Dia bahkan selalu menggunakan tutur kata santun dan jauh dari kebencian ketika menyiarkan agama Islam.

"Saya mengenal almarhum sebagai ulama yang teduh. Syiar & fatwanya mencerdaskan umat. Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian (hatred) & juga bukan permusuhan (hostility)," ungkap SBY.

"Mendengarkan ceramahnya, hati saya tenteram & bersyukur karena itulah ajaran Islam yang sejati," tambahnya.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Dude Harlino dan Irwansyah Berduka

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan dukacita atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Menurut Yaqut, Syekh Ali Jaber memiliki jasa yang besar dalam dunia dakwah di Tanah Air.

Dia bahkan dikenal sebagai panutan umat dan menjadi tempat masyarakat untuk belajar agama.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita sangat berduka atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Jasa almarhum sangat besar dalam dakwah di Indonesia. Semoga almarhum senantiasa mendapat rahmat dan tempat terbaik di sisi Allah," ujar Yaqut, dikutip dari siaran pers.

Ucapan dukacita juga disampaikan sejumlah tokoh dan artis di antaranya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Raffi Ahmad, Dude Harlino, dan Deddy Corbuzier.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com