Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Mulai Operasikan RS Darurat di GOR Pajajaran

Kompas.com - 18/01/2021, 19:58 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mulai mengoperasikan rumah sakit (RS) darurat di kawasan GOR Pajajaran, Senin (18/1/2021).

Rumah sakit yang memiliki kapasitas 64 tempat tidur (bed) itu siap merawat pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang atau orang tanpa gejala (OTG).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, perawatan pasien di RS darurat ini tetap merujuk pada standar penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Bima mengungkapkan, ada 11 dokter umum dan 44 perawat yang disiapkan untuk merawat pasien. Termasuk dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam, pisioterapi dan radiologi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor Dimulai Hari Ini, Diawali 10 Pejabat yang Disuntik

“RS ini khusus untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan memiliki komorbid. Nantinya akan menampung 70 persen bagi warga Kota Bogor dan 30 persen bagi warga luar Kota Bogor,” kata Bima, usai meresmikan RS darurat.

Bima menambahkan, kasus Covid-19 di Kota Bogor saat ini terus meningkat. Bahkan, sambungnya, tingkat keterisian pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 mulai penuh sehingga dikhawatirkan tidak bisa menampung lagi.

Ia menuturkan, hingga akhir tahun kemarin, data menunjukan bahwa kasus positif di Kota Bogor semakin tinggi sehingga harus segera dibangun RS darurat.

"Jika ditanya seberapa darurat, sangat darurat. Saya harus katakan hal itu kepada warga Kota Bogor. Hari ini adalah ikhtiar kita untuk semaksimal mungkin dalam upaya menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia di Kota Bogor," tuturnya.

Baca juga: Dua Nakes di Kabupaten Bogor Meninggal Berbarengan, Positif Covid-19

Kepala Rumah Sakit Darurat Kota Bogor Yeti Haryati mengatakan, ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien sama dengan standar perawatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Yeti berujar, sistem isolasi menggunakan ruangan bertekanan negatif terukur dengan HC12 dan magnit helit 2,5 kilo pascal.

"Kemudian untuk pelayanan lain berupa gizi, laboratorium, kita berkerja sama dengan Labkesda Kota Bogor dan RSUD Kota Bogor berserta rontgen mobile yang bisa dilaksanakan di sini," pungkas Yeti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com