JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fifi Mulyani mengatakan, ketidakpatuhan para pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumha sering menimbulkan klaster keluarga.
Fifi mengatakan, orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah seringkali meremehkan penularan Covid-19 karena bergejala ringan atau tanpa gejala.
"Ini kan kadang-kadang disepelekan. Keluar sebentar duduk di depan tivi sehingga ini yang menyebabkan klaster keluarganya. Ini (kasus) yang tinggi sekarang," ujar Fifi, Senin (18/1/2021).
Fifi menjelaskan, klaster keluarga di Jakarta menjadi klaster penularan Covid-19 tertinggi. Namun dia tidak menyebutkan berapa jumlah klaster keluarga yang kini tercatat di Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Klaster Keluarga Dominasi Kasus Covid-19 di Depok
Data klaster terakhir kali diinformasikan Pemprov DKI Jakarta pada 21 Desember 2020. Saat itu klaster rumah tangga mendominasi penularan Covid-19 di Jakarta dan dalam sepekan menyumbang angka 3.821 kasus.
Karena itu, Fifi menekankan mereka yang saat ini melakukan isolasi mandiri untuk taat terhadap protokol kesehatan yang harus dijalani dan jangan sampai keluar kamar.
Karena tidak ada yang tahu apakah orang di sekitar pasien Covid-19 bisa selamat dari terjangkit Covid-19.
"Maka dari itu tolong tahan diri tidak keluar rumah dan saat terkonfirmasi positif tolong pastikan bahwa isolasi terselenggara dengan baik, patuh pada prokes 3M," kata dia.
Fifi juga mengatakan, isolasi mandiri di rumah akan diawasi langsung oleh Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW. Rumah yang dijadikan tempat isolasi harus diberikan tanda agar tetap mendapat pengawasan dari orang-orang sekitar rumah.
"Bila memilih isolasi di rumah dia harus melapor kepada gugus tugas RW, mengatakan bahwa ada positif di rumah, maka di rumah tersebut akan dipasang stiker tanda selebaran ini tempat isolasi," kata Fifi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.