JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan menerima kiriman paket bisa berisiko terjadi penularan Covid-19.
Dia mengatakan, kemungkinan terpapar Covid-19 karena kiriman paket bisa saja terjadi apabila tidak berhati-hati dan tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
"Ini diindikasikan juga misalnya menerima paket atau pesanan secara online yang tidak memenuhi protokol kesehatan atau tidak berhati-hati juga bisa menjadi risiko penularan," ujar Sonny dalam talkshow di akun YouTube BNPB Indonesia, Senin (18/1/2021).
Baca juga: UPDATE 18 Januari: Tambah 2.361 Kasus, Covid-19 di Jakarta Kini 229.746
Selain harus berhati-hati menerima kiriman paket, kata Sonny, ada baiknya semua keluarga memahami protokol kesehatan sebelum memasuki rumah.
Hal tersebut untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dari klaster keluarga yang kini menjadi klaster tertinggi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
"Jadi bukan hanya kepatuhan terhadap protokol kesehatan (saat di luar rumah) tetapi mereka juga harus bisa bersikap bagaimana mereka pulang dari luar," kata Sonny.
Saat ini, kata dia, ada dua jalur penularan klaster keluarga yang pertama disebabkan oleh orang dari luar keluarga yang bertamu ke rumah.
Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan jika Bergejala Covid-19 Saat Faskes di Jakarta Hampir Penuh
Kedua adalah orang yang berada di rumah kemudian beraktivitas di luar rumah dan kembali ke rumah dengan membawa virus.
Dia mengatakan Satgas Covid-19 saat ini berusaha untuk menutup dua jalur tersebut.
"Jalur inilah kita coba tutup dengan edukasi yang lebih lengkap lagi, jadi apa yang harus dilakukan oleh masyarakat, oleh keluarga," kata Sonny.
Masyarakat, kata Sonny, perlu diedukasi kebiasaan baru bagaimana cara bertamu dan menerima tamu di masa pandemi.
Begitu juga cara pulang ke rumah dengan kebiasaan baru dengan cara mencuci tangan dan membersihkan diri.
"Bagaimana mereka menerima tamu, berhati-hati menerima paket yang dititipkan dari luar," tutur Sonny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.