Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gebrakan Pemerintah Pusat di Tengah Kolapsnya RS Covid-19 di Jabodetabek

Kompas.com - 20/01/2021, 11:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 telah menyebabkan fasilitas kesehatan di wilayah Jabodetabek "lumpuh".

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta hingga 17 Januari 2021, tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jakarta sudah terisi hingga 87 persen dari total 7.827 tempat tidur di 101 rumah sakit rujukan. Padahal, Jakarta memiliki fasilitas kesehatan lebih banyak dan lengkap dibandingkan daerah lain.

Tak hanya dialami Jakarta, fasilitas kesehatan di kota-kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga "lumpuh".

Baca juga: Warga di Depok Dinilai Patuh Pakai Masker di Jalan Raya, Giliran di Permukiman Malah Dilepas

Pekan lalu, Lapor Covid-19 melaporkan seorang warga domisili Depok, Jawa Barat, meninggal di taksi online dalam keadaan menderita gejala Covid-19.

Ia meninggal dalam perjalanan mencari rumah sakit yang menerima pasien Covid-19. Sebelumnya, dia telah ditolak oleh 10 rumah sakit. Insiden tersebut terjadi pada 20 Desember lalu, berdasarkan laporan keluarga yang diterima oleh Lapor Covid-19.

"Anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan Covid-19," ujar Lapor Covid-19 dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).

Kasus lainnya yang menunjukkan "lumpuhnya" fasilitas kesehatan di wilayah Jabodetabek adalah tiga pasien positif Covid-19, dua di antaranya ibu dan bayi tiga tahun yang kesulitan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Kisah Perjuangan Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Masuk ICU, Sempat Telepon 60 RS di Jabodetabek

Menurut relawan Lapor Covid-19, mereka telah menghubungi 60 rumah sakit di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sejak Senin (18/1/2021) malam. Namun, hasilnya nihil karena semua rumah sakit mnenyatakan ruang ICU khusus pasien Covid-19 telah penuh.

Sampai keesokan harinya, ketiga pasien tersebut belum mendapat perawatan di rumah sakit. Padahal, relawan Lapor Covid-19 telah menghubungi pejabat terkait mulai dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Belum. Kami sudah menghubungi Menkes dan Gubernur Jakarta, dan banyak pihak lain. Katanya sedang dicari, tapi belum ada sampai sekarang," kata relawan Laporcovid-19, Ahmad Arif, kepada Kompas.com, pukul 13.06 WIB.

Pada Selasa (19/1/2021) pukul 14.49 WIB, ketiganya baru mendapat perawatan di RSCM. Namun, mereka tak langsung menjalani perawatan di ruang ICU. Sebab, tempat tidur ICU di RSCM juga sudah terisi semuanya.

"Masih harus antre karena UGD juga penuh," kata Arif.

Baca juga: Faskes Terancam Kolaps karena Lonjakan Covid-19 Tak Terkendali, Apa Kata Pemprov DKI?

Bagaimana langkah pemerintah menangani fasilitas kesehatan yang mulai kolaps?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penangangan Covid-19 di wilayah Jabodetabek.

"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.

Apabila pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek, fasiltias kesehatan diharapkan bertambah sehingga mampu menampung lebih banyak pasien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com