JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yusriah Dzinnun, meminta polisi mengusut kasus penarikan paksa kabel listrik Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Dia mengatakan, pengusutan diperlukan karena Rumah Pompa Dukuh Atas merupakan lokasi penanganan dan pencegahan banjir di Jakarta yang harus dijaga.
"Alat itu berguna untuk mencegah genangan saat hujan turun, lebih curah hujan diprediksi akan tinggi Februari 2021," kata Yusriah dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap Polda Metro Jaya bergerak cepat menemukan pelaku penarikan paksa kabel listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas.
Baca juga: Kabel Listrik Rumah Pompa Dukuh Atas Ditarik Paksa Orang Tak Dikenal
"Semoga pelakunya segera tertangkap," kata Yusriah.
Dia mendukung upaya Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk memasang CCTV di sekitar area Rumah Pompa.
"Karena ini sangat penting, harus segera dipasang," ucap Yusriah.
Kepala Seksi Jalan, Jembatan dan Kelengkapan Jalan Sudin Bina Marga Jakarta Pusat Yudha Catur Suharnanto sebelumnya mengatakan, adanya kabel yang ditarik paksa di lokasi itu diketahui petugas PLN pada 14 Januari.
Dia mengatakan, kabel listrik yang ditemukan tercabut dari meteran kWh tersebut sengaja ditarik oleh orang tidak dikenal.
"Kalau di berita acara PLN ditarik secara paksa," kata Yudha.
Meski mengalami kerusakan akibat ditarik paksa, Yudha mengatakan operasional Rumah Pompa tidak terganggu karena kabel yang ditarik bukan kabel daya listrik melainkan kabel yang terhubung ke meteran kWh untuk menghitung daya.
"Tidak ada dampak pengoperasian pompa underpass kita, cuma dikhawatirkan misalkan kabel ini putus (akan ada) kemungkinan nanti mungkin mutusin kabel lain lagi," kata Yudha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.