Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Srengseng Sawah Kini Penuh untuk Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 14:23 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan khusus pemakanan jenazah pasien Covid-19 sudah penuh.

TPU Srengseng Sawah tidak bisa menerima jenazah pasien Covid-19 sejak hari Sabtu (23/1/2021).

“Per pagi tadi jam 09.00 WIB, itu tinggal empat petak. Pengiriman jenazah Muslim dengan protokol Covid-19 sudah ditutup. Sudah kita stop karena sudah kuota maskimal,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Murcahyo saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021) siang.

Baca juga: Ketersediaan Tempat Tidur Isolasi Covid-19 di Jakarta Tinggal 14 Persen

Ia mengatakan, lahan TPU Srengseng Sawah seluas setengah hektar awalnya bisa menampung 560 jenazah pasien Covid-19.

Ivan menyebutkan, selanjutnya pemakaman jenazah pasien Covid-19 akan dialihkan ke TPU Bambu Apus.

“Pemakaman jenazah Muslim dengan protokol Covid-19 itu di Pondok Ranggon dan Tegal Alur sudah penuh. Yang muslim sekarang dikirim ke Bambu Apus,” ujar Ivan.

Sebelumnya, TPU Srengseng Sawah mulai diisi jenazah Covid-19 sejak Selasa (12/1/2021) pagi.

Sejumlah penggali makam kini diperbantukan ke TPU Bambu Apus, Jakarta Timur, yang baru dibuka untuk jenazah pasien Covid-19.

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi, Jagakarsa 312 Kasus

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka lahan baru seluas 3.000 meter persegi di TPU Bambu Apus, yang diperkirakan dapat menampung hingga 700 pemakaman dengan protap Covid-19.

"(Dikarenakan) petugas pemakaman di TPU Bambu Apus hanya ada 10 orang, maka kepala suku dinas menugaskan para personel dari lokasi lain (ke TPU tersebut)," kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin.

Muhaeimin mengatakan sebanyak 12 personel Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur dari Pondok Ranggon ditugaskan ke TPU Bambu Apus.

Selain itu, ada juga empat personel PJLP dari Cipayung dan tiga personel dari Bantar Jati, sehingga total keseluruhan petugas yang bekerja di TPU Bambu Apus saat ini berjumlah 29 orang.

Baca juga: Anies Perpanjang Masa PSBB Ketat di Jakarta sampai 8 Februari

Seorang petugas yang diperbantukan di TPU Bambu Apus, Rudi, mengungkapkan kekhawatirannya perihal jenazah pasien Covid-19 yang terus bertambah.

"Kalau dilihat memang kasus positifnya semakin tinggi, jadi sampai hari ini saya masih menggali makam di sini," ujar penggali makam yang diperbantukan dari TPU Pondok Ranggon tersebut, seperti dilansir Tribun Jakarta

Adapun pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih dalam keadaan buruk.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan penambahan 3.512 kasus Covid-19 di Ibu Kota pada Minggu kemarin.

Dengan demikian, akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta menjadi 249.815 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 221.567 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,7 persen.

Sementara 4.024 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen.

Sehingga saat ini ada 24.224 pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com