Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tangsel Siapkan Diri Hadapi Gugatan Kubu Muhamad-Sara

Kompas.com - 26/01/2021, 08:27 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi (MK) mulai menggelar sidang sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pada Selasa (26/1/2021) ini. Agenda persidangan yakni pemeriksaan pendahuluan sengketa hasil Pilkada 2020 yang akan berlangsung hingga 24 Maret 2021.

Hasil Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 termasuk yang digugat di MK. Penggugat atau pemohonnya adalah pasangan calon nomor urut satu, yakni Muhamad - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel, M Taufik menjelaskan, gugatan dari kubu Muhamad - Sara sudah teregistrasi di MK dan sudah masuk daftar agenda persidangan.

Baca juga: Sidang Sengketa Hasil Pilkada Tangsel 2020 Digelar 29 Januari

"Pemohon atas nama pasangan calon Muhamad - Rahayu Saraswati atau nomor urut satu. Teregister di MK dengan nomor register 115/PHP.KOT-XIX/2021," kata Taufik kepada Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Dalam dalil gugatannya, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel dan keponakan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto itu menyebutkan, ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif sejak awal tahapan hingga rekapitulasi penghitungan suara.

Digelar 29 Januari

Sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa hasil Pilkada Tangsel 2020 itu dijadwalkan akan digelar mulai Jumat mendatang. Sidang pendahuluan akan dilakukan secara langsung atau tatap muka di Gedung MK, Jakarta Pusat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, antara lain membatasi kehadiran pemohon dan termohon.

Dari pihak termohon, hanya akan ada dua orang perwakilan yang hadir dalam persidangan, yaitu anggota KPU Tangsel dan kuasa hukum.

"Jadi itu yang sudah teregister dan sudah masuk nanti agenda persidangan. Untuk Tangsel sidang pendahuluan itu pada hari Jumat, 29 Januari 2021 pukul 08.00 di panel satu," kata Taufik.

Saat ini, Taufik menyebutkan bahwa KPU Tangsel mulai mempersiapkan diri untuk melawan gugatan kubu Mamad-Sara di dalam persidangan.

Salah satunya adalah menunjuk kuasa hukum yang akan pendamping KPU Tangsel selama menjalani sidang sengketa hasil Pilkada di MK.

"Tentu yang kami persiapkan adalah pertama kami sudah menunjuk lawyer yang akan mendampingi KPU kota Tangerang Selatan," ungkap Taufik.

Siapkan sanggahan dan alat bukti

Menurut Taufik, KPU Tangsel bersama pihak pengacara sudah menyiapkan jawaban dan sejumlah alat bukti yang bakal dibawa dalam persidangan.

Draf jawaban akan berisi kronologi dan daftar alat bukti untuk menjawab atau menyanggah gugatan yang didalilkan pihak Muhamad-Sara.

"Kami sudah lakukan draf jawaban untuk persidangan nanti, kemudian nanti kami sudah siapkan segala kronologi dan daftar alat bukti untuk menjawab pemohon," kata Taufik.

Dia menyebutkan, KPU Tangsel akan terlebih dahulu mendiskusikan segala jawaban yang disiapkan menjelang waktu persidangan pada Jumat mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com