Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga Banjir Jakarta, BPBD Akan Sampaikan Peringatan Dini melalui SMS Blast

Kompas.com - 29/01/2021, 22:28 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan, pihaknya akan memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir.

Pada awalnya, BPBD DKI Jakarta menerima informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Setelah informasi tersebut diterima, BPBD DKI Jakarta akan mengolah data tersebut dan menyampaikannya kepada masyarakat melalui SMS blast.

Tak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga memanfaatkan beragam platform media sosial mengenai kondisi dan potensi banjir di Ibu Kota.

"Setelah kami menerima informasi dari BMKG maka akan diolah, kemudian disampaikan melaui media sosial, baik itu Instagram, Twitter, Facebook, maupun SMS blast," tutur Sabdo melalui kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dikutip Kompas.com pada Jumat (29/1/2021).

Baca juga: BPBD Sebut 82 Kelurahan di Jakarta Rawan Banjir, 34 di Antaranya di Sekitar Ciliwung

Langkah ini merupakan bagian dari sistem peringatan dini atau early warning system yang diterapkan.

Misalnya, ketika Bendungan Katulampa dalam status siaga 1 atau siaga 2, BPBD akan segera menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat dapat tanggap saat bencana datang.

"Paling tidak 1-2 jam mereka (masyarakat) sudah menghindar dari tempat yang memang rawan banjir selama ini, sehingga langkah-langkah ini merupakan langkah-langkah antisipatif yang betul-betul kami sudah siapkan," tutur Sabdo.

Dia menambahkan, BPBD sudah mengidentifikasi 82 kelurahan di Ibu Kota yang rawan banjir pada tahun ini.

Baca juga: Siaga Banjir Jakarta, BPBD Siapkan Sejumlah Lokasi Pengungsian

Namun, dari jumlah tersebut, terdapat 34 kelurahan yang menjadi fokus perhatian sebab berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

"Karena dari 34 kelurahan letaknya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Ini menjadi sebuah konsekuensi yang menjadi perhatian kami," ucap Sabdo.

Sabdo menuturkan, antisipasi banjir pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sebab, masyarakat tidak hanya berhadapan dengan musim hujan dan potensi banjir, tetapi juga pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, guna mengantisipasi penumpukan pengungsi, setiap lurah dan camat menyediakan lokasi pengungsian dengan luas 2-3 kali lipat dari luas lokasi yang sebelumnya ada.

Baca juga: Kampung Siaga Banjir di Jaksel, Lurah Siapkan Kentungan sebagai Peringatan Dini

Selain itu, lokasi tersebut jug disterilisasi secara teratur dan telah dilengkapi dengan hand sanitizer serta tempat cuci tangan.

Pengungsi nantinya juga diwajibkan untuk taat terhadap protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan nantinya akan melakukan screening kepada pengungsi serta melakukan penanganan apabila ditemukan pengungsi yang terindikasi positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com