Tak kunjung dihampiri lagi setelah sekitar 15 menit menunggu, teman Jessica memutuskan mendatangi pos dan menanyakan mengapa mereka diberikan hasil tes sedangkan mereka belum di-swab.
"Mereka (petugas di pos) kebingungan dan saling bertatapan satu sama lain. Mereka lalu minta maaf. Rekan saya lalu kembali ke mobil dan kita menunggu lagi. Setelah beberapa menit, mereka (petugas) meminta maaf kembali ke kita dengan alasan human error karena orang yang mendaftarkan kami baru saja istirahat dan ada pegantian shift," ungkap Jessica.
Setelah itu, Jessica dan dua rekannya akhirnya menjalani tes antigen dan hasilnya negatif. Akan tetapi, karena kejadian surat tadi, mereka jadi sangsi.
"Hasil (tes antigen) pun keluar dan kami memang negatif. Tetapi, karena kejadian sebelumnya, rasa percaya kami terhadap hasil tes yang baru keluar tersebut menjadi janggal. Meski begitu, kami tetap menjalankan aktivitas kami seperti biasa. Lalu, pada sore hari, kami mendapati bahwa video yang saya buat di TikTok menjadi ramai dan heboh," ucap Jessica.
Setelah video menjadi ramai di media sosial, Jessica via salah seorang temannya dihubungi pihak yang mengaku dari laboratorium di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak dua kali pada Kamis malam.
Dalam telepon yang pertama, pihak laboratorium meminta maaf dan meminta Jessica untuk menghapus video TikTok-nya.
Lewat temannya, Jessica menyampaikan dirinya keberatan untuk melakukan hal tersebut.
Lalu, pihak laboratorium kembali menghubungi telepon selular rekan Jessica dan, kali ini, Jessica sendiri yang menjawab.
"Pihak laboratorium meminta kronologi kejadian dan meminta maaf bahwa kejadian tersebut merupakan human error. Dia kembali meminta saya untuk men-take down video tersebut," kata Jessica.
Jessica kembali menolak permintaan tersebut dan menegaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk menjatuhkan pihak laboratorium.
"Saya berargumen bahwa yang saya lakukan bukan pembohongan, penipuan, atau mau menjelekkan nama atau instansi tersebut karena saya tidak menyebutkan nama laboratorium (di video viral). Saya membuatnya agar kejadian ini tidak terulang lagi," terangnya.
Pihak laboratorium, lanjut Jessica, kembali meminta maaf dan bertanya mengenai apakah mereka mengingat petugas yang melakukan tes swab.
Baca juga: Kasus Pemalsuan Hasil Swab PCR yang Disinggung dr Tirta, Tiga Pria Ditangkap
Jessica mengaku dirinya tidak mengingat petugas, termasuk apakah laki-laki atau perempuan yang kala itu berinteraksi dengan mereka dikarenakan petugas menggunakan APD lengkap.
Penelepon, menurut Jessica, kemudian menyatakan mereka tidak masalah Jessica tidak menghapus video itu.
Akan tetapi, pihak laboratorium mengingatkan bahwa Jessica harus bersedia menjadi saksi dan tersangka di kepolisian.