Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 8 Februari: RS Wisma Atlet Rawat 3.381 Pasien Covid-19, Kapasitas Terisi 56,4 Persen

Kompas.com - 08/02/2021, 11:39 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat, berjumlah 3.381 orang.

Jumlah itu berdasarkan data per Senin (8/2/2021) pukul 08.00 WIB.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, ada pengurangan jumlah pasien dibandingkan data sehari sebelumnya.

"Jumlahnya berkurang 30 orang dari hari kemarin. Semula 3.411 orang menjadi 3.381 orang," kata Aris dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19 yang Dirawat 5 Hari di Wisma Atlet Pademangan

Aris menyebutkan, 3.381 pasien itu terdiri dari 1.744 laki-laki dan 1.637 perempuan.

Mereka mengalami gejala ringan hingga sedang. Mereka dirawat di empat tower, yakni Tower 4, 5, 6 dan 7.

Adapun jumlah tempat tidur di keempat tower itu adalah 5.994 unit. Dengan demikian, saat ini kapasitas RS Wisma Atlet terisi 56,4 persen.

Ada 2.613 tempat tidur yang kosong atau 43,6 persen.

Baca juga: Kisah Relawan Tenaga Medis di RSD Wisma Atlet, Menikah Virtual karena Positif Covid-19

Sementara itu, sejak beroperasi 23 Maret 2020 hingga hari ini, akumulasi pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 58.440 orang.

Pasien yang sudah keluar sebanyak 55.059 orang, dengan rincian 610 pasien rujuk ke RS lain, 54.377 orang sembuh, dan 72 pasien meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com