Lalitavistara sendiri dipaparkan Duta berasal dari salah satu nama di kitab suci Tripitaka.
"Di mana kitab itu menceritakan perjalanan hidup guru kami, sakyamuni Buddha dari lahir, kemudian mulai bertapa meninggalkan istana, kemudian sampai pencerahan sempurna, kemudian memaparkan darma sampai parinirvana," ucap Duta.
Selain menjadi tempat ibadah, Wihara Lalitavistara juga membangun sebuah sekolah yang dinamai Mahaparasta dan klinik kesehatan.
Semua aktivitas itu berjalan berdampingan dengan warga sekitar.
Bahkan, sekolah dengan jenjang pendidikan tingkat TK hingga SMP itu 85 persen siswanya beragama muslim.
"Jadi masyarakat sekitar sangat terbantu sekali dengan keberadaan sekolah, dan klinik kami juga open untuk masyarakat sekitar," ujarnya.
Duta memastikan, meski memiliki perbedaan, kehidupan di wihara dan masyarakat sekitar tetap terjalin harmonis.
"Jadi kami terhadap masyarakat baik dan masyarakat juga sangat melindungi kami juga, tidak ada persoalan minoritas atau mayoritas, sangat harmonis sekali," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.