Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Penari Barongsai di Kota Tangerang Terpaksa Beristirahat

Kompas.com - 14/02/2021, 15:10 WIB
Muhammad Naufal,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Adanya pandemi Covid-19 memaksa sejumlah tradisi di Indonesia untuk beristirahat.

Salah satunya, yaitu tarian barongsai yang biasa ditemui saat Tahun Baru Imlek.

Ketua Barets Lion and Dragon Dance Club, Trissye Handayanah mengungkapkan, komunitasnya menampilkan tarian asal Tiongkok itu terakhir kali pada Februari 2020.

"Terakhir nari sebelum ada corona, sekitar bulan Februari tahun 2020 waktu Tahun Baru Imlek," kata Trissye melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2020) siang.

"Biasanya selain pas Imlek, kami tampil juga di momen lain. Kaya nikahan atau ulang tahun, kami ada panggilan juga," imbuh perempuan yang juga pengrajin barongsai itu.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Pengrajin Barongsai di Kota Tangerang Tak Terima Pesanan Setahun

Sejak saat itu, Trissye mengaku bahwa ia dan timnya belum pernah mendapatkan panggilan lagi untuk mempertunjukkan tari barongsai.

"Jadi, benar-benar tidak mendapat panggilan untuk menari itu sejak awal pandemi, sekitar bulan Maret (2020)," ungkapnya.

Padahal, sambung dia, Trissye dan 10 penari lainnya mampu mendapatkan uang setidaknya Rp 2.500.000 setiap penampilan.

Trissye mengaku, besaran tarif itu tergantung dari lokasi mereka tampil.

"Di DKI Jakarta, minimal itu dapat Rp 2.500.000. Sebenarnya tergantung di daerah mana, kan saya pikir juga pasti ada pengeluaran untuk transportasi kami," tutur dia.

Akan tetapi, Trissye turut mengatakan bahwa dia memiliki pekerjaan lain, yaitu sebagai wirausahawan.

Sehingga, dirinya tidak terlalu terbebani karena tidak ada panggilan sejak merebaknya virus corona.

"Saya sendiri bekerja. Barongsai ini hanya sampingan. Cuma, hobi kami jadi terpendam," ujarnya.

Baca juga: Tak Ada Lagi Liukan Pemain Barongsai di Nunukan

Selain harus berhenti melakukan hobinya, Trissye juga terpaksa berhenti memproduksi barongsai sejak Februari 2020 lalu.

Sebab, tak ada satu pun komunitas atau klenteng yang mengadakan pertunjukkan barongsai lagi sejak saat itu.

Akibatnya, komunitas atau klenteng tersebut tidak membeli satu set barongsai miliknya, seperti sebelum pandemi.

"Jadi, ya, saya dan tim di sini enggak ngebuat barongsai lagi sejak Maret tahun lalu," ucap dia.

Trissye pun berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan kembali seperti sedia kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com