Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru UI 2021, dari SNMPTN hingga Talentscouting

Kompas.com - 17/02/2021, 06:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) telah merilis daftar jadwal penerimaan mahasiswa baru S1 tahun ajaran 2021/2022 dari beragam jalur masuk.

"Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk UI pada jenjang Strata Satu (S1) Reguler, bisa melalui SNMPTN, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN, dan Seleksi Masuk (SIMAK) UI," kata Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia, melalui keterangan tertulis pada Selasa (16/2/2021).

"Untuk jenjang S1 Paralel, S1 Kelas Internasional, dan Vokasi UI 2021, bisa melalui Jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB)/Talentscouting dan SIMAK UI," ia menambahkan.

Baca juga: 6 Lowongan Kerja di RS Universitas Indonesia untuk Lulusan D3-S1

SNMPTN

Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2021 telah dibuka mulai Senin 15 Februari pukul 15.00 WIB sampai dengan 24 Februari 2021 pukul 15.00 WIB.

Pendaftaran dilakukan melalui portal LTMPT https://portal.ltmpt.ac.id atau melalui laman https://snmptn.ltmpt.ac.id dengan cara login menggunakan akun LTMPT (alamat email dan password) yang telah teregistrasi.

Baca juga: Pendaftaran SNMPTN 2021: Tahapan, Berkas yang Diperlukan hingga Jadwal Selanjutnya

Jalur masuk SNMPTN mengambil porsi 20 persen dari total mahasiswa baru S1 Reguler UI nantinya.

PPKB dan talentscouting

Pendaftaran jalur masuk PPKB dan talentscouting telah dibuka sejak 4 Februari hingga 6 Maret 2021.

Jalur masuk PPKB UI mengambil porsi 50 persen total mahasiswa baru S1 Paralel dan 70 persen total mahasiswa baru program vokasi.

Sementara itu, talentscouting mengambil porsi 40 persen total mahasiswa baru S1 Kelas Internasional.

UTBK dan SBMPTN

Pendaftaran UTBK dan SBMPTN akan dilakukan pada 15 Maret-1 April 2021, dan pelaksanaan ujian dibagi menjadi dua gelombang yaitu, 12-18 April 2021 (Gelombang 1) dan 26 April-2 Mei 2021 (gelombang 2).

Jalur ini mengambil porsi 30 persen dari total mahasiswa baru S1 Reguler UI.

SIMAK UI

Jalur mandiri SIMAK UI akan dibuka pada 3 Mei – 9 Juni 2021 dengan materi seleksi Kriteria Nilai UTBK (untuk pendaftar S1 Reguler) dan nilai ujian SIMAK UI, yang terdiri dari Kemampuan Dasar (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) untuk semua jurusan, Kemampuan IPA terdiri dari Matematika IPA, Biologi, Fisika, Kimia, dan Kemampuan IPS terdiri dari Ekonomi, Sejarah, Geografi dan Sosiologi.

Untuk Kelas Internasional, yang akan diuji adalah Mathematics, Biology, Physics, Chemistry (Natural Science), dan Basic Mathematics, Economics, Indonesian, dan World History, Geography, Sociology (Social Science).

Pada ujian masuk melalui jalur SBMPTN yang akan diuji adalah Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitif seperti kemampuan penalaran dan pemahaman umum, dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) guna mengukur Pengetahuan dan Pemahaman Keilmuan yang diajarkan di sekolah.

Jalur ini mengambil porsi 50 persen dari total mahasiswa baru S1 Reguler, 50 persen dari total mahasiswa baru S1 Paralel, 60 persen dari total mahasiswa baru S1 Kelas Internasional, dan 30 persen dari total mahasiswa baru program vokasi UI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com