Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Persen Tenaga Kesehatan Jakarta Alami Penundaan Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 17/02/2021, 20:23 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kurang lebih 31 persen tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta mengalami penundaan vaksinasi Covid-19.

"Yang tidak mendapatkan vaksin totalnya sebanyak 31 persen dari nakes yang ada (terdata)," ujar Riza, Rabu (17/2/2021).

Dia mengatakan, ada tiga kelompok yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kelompok pertama adalah tenaga kesehatan yang berusia lanjut usia 3 Persen. Kedua adalah tenaga kesehatan yang berstatus penyintas Covid-19 sebanyak 13 persen.

Baca juga: Kemenkes: Hampir 75 Persen Tenaga Kesehatan Sudah Divaksin Dosis Pertama

"(Sebanyak) 15 persen belum layak vaksin karena memiliki penyakit komorbid, (atau sedang) hamil," kata Riza.

Sementara progres vaksinasi Covid-19 untuk saat ini sudah mencapai 90,8 persen atau sebanyak 101.920 tenaga kesehatan sudah diberi vaksin dosis pertama.

"Dari dosis yang kedua sudah mencapai 52,2 persen atau 58.571. Jadi total (dosis) satu dan dua sudah mencapai 160.491 dosis," ujar Riza.

Pemprov DKI Jakarta sendiri, lanjut Riza, sudah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 223.320 vial dari pemerintah pusat.

DKI Jakarta mendapat jatah vaksin Covid-19 sebesar 7,9 persen dari total vaksin yang disiapkan untuk seluruh Indonesia.

Saat ini, lanjut Riza, Pemprov DKI masih terus menunggu datangnya jatah vaksin lanjutan untuk Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kami menunggu nanti datangnya secara bertahap, kami juga harus beri kesempatan saudara-saudara kita di provinsi lain, apalagi yang jauh ya dari Jakarta, tentu harus kita perhatikan," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com