Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies Pamer Penanganan Banjir Melalui Kesaksian Pengurus RT/RW

Kompas.com - 23/02/2021, 07:50 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana banjir Jakarta bukan masalah baru. Banjir sudah berulang kali terjadi, bahkan sejak zaman kolonial Belanda. Jakarta yang kala itu bernama Batavia juga dilanda banjir.

Setelah Indonesia merdeka dari Belanda, sudah 16 kali Jakarta berganti gubernur. Masalah  banjir di Jakarta pun tidak pernah tuntas.

Namun setiap gubernur punya cara sendiri untuk memamerkan hasil kerja pengendalian banjir yang sudah mereka kerjakan. Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, memilih untuk menampilkan hasil kerja pengendalian banjirnya dengan beragam kesaksian para pengurus RT/RW yang dia minta bicara di depan kamera.

Baca juga: Tahun Lalu Banjir 3 Meter, Warga Cipinang Melayu Bersyukur Kini Tak Kebanjiran

Cipinang Melayu

Anies meminta tokoh masyarakat dan ketua RW di RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur memberikan testimoni tentang pengendalian banjir Pemprov DKI di lokasi itu.

"Saya minta warga di sini untuk menyampaikan, gimana pengalamannya, Pak," kata Anies dalam sebuah video yang ditayang di akun instagram Anies @aniesbaswedan pada 9 Februari 2021.

Ketua RW 04 Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, pun memberikan testimoni. Irwan mengatakan, Anies berhasil memberikan rasa aman warga Cipinang Melayu karena tidak ada banjir setelah program gerebek lumpur dari Pemprov DKI dikerjakan di daerah kali Sunter.

Irwan mengatakan, 25 tahun warga menunggu, akhirnya suara mereka didengar dan solusi penanganan banjir bisa dirasakan masyarakat.

"Sejak 25 tahun yang lalu wilayah kami jadi wilayah langganan banjir, tanpa ada hujan pun, kiriman pasti datang (membuat banjir) itu luapan kali Sunter," kata Irwan.

Anies juga meminta tokoh masyarakat di wilayah tersebut yang bernama Ali Khalid untuk ikut memberi kesaksian di depan kamera.

"25 tahun kami tenggelam, kerugian kami bukan hanya 100-200 juta bahkan lebih luar biasa banyaknya. Alhamdulillah tahun ini hadiah yang besar bagi warga RW 04 dan RW 03, tahun ini betul-betul kita tidak kebanjiran," kata Ali dalam video yang sama.

3 kali banjir dalam 5 hari

Sepekan setelah video tersebut diunggah, wilayah Cipinang Melayu kebanjiran. Kompas.com mencatat ada tiga peristiwa banjir di wilayah Cipinang Melayu dalam kurun waktu lima hari.

Pertama terjadi pada Selasa pekan lalu dengan ketinggian air mencapai 20-80 sentimeter. Banjir kedua terjadi pada Kamis lalu yang disebabkan oleh saluran penghubung Sulaeman yang meluap.

Baca juga: Cipinang Melayu yang Diklaim Anies Bebas Banjir dan Nyatanya Lagi-lagi Terbenam....

Banjir ketiga yang menenggelamkan RW 04 Cipinang Melayu dengan ketinggian air 2-4 meter terjadi pada Sabtu lalu.

Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Menurut warga Banjir diakibatkan luapan kali Sunter pada pukul 03.00 WIB dan sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) sudah dievakuasi ke pengungsian.ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). Menurut warga Banjir diakibatkan luapan kali Sunter pada pukul 03.00 WIB dan sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) sudah dievakuasi ke pengungsian.
Rawa Buaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com