Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Berhari-hari di Periuk Kota Tangerang Disebabkan Aliran Sungai Cirarab Terhambat

Kompas.com - 23/02/2021, 22:01 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Sejumlah titik banjir di Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, masih setinggi 3 meter hingga Selasa (23/2/2021).

Wilayah itu masih terendam banjir karena aliran Sungai Cirarab yang melintas di dekat kelurahan tersebut terhambat.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, luapan dari sungai tersebut menjadi penyebab sejumlah titik di Kelurahan Periuk terendam banjir.

Oleh karenanya, lanjut Arief, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang telah meninjau sungai tersebut pada Senin (22/2/2021).

“Ada laporan ke saya bahwa di sepanjang Sungai Ciracab itu banyak tanaman yang menghambat aliran sungai itu,” tutur Arief kepada awak media, Selasa.

Baca juga: 4 Hari Berlalu, Banjir 3 Meter Masih Rendam Kelurahan Periuk Kota Tangerang

Kepala BPBD Kota Tangerang Deni Koswara mengatakan, pihaknya dan Dinas PUPR Kota Tangerang telah membersihkan sejumlah sampah tanaman yang menghambat aliran sungai tersebut.

Selain itu, kata Deni, Sungai Sarakan yang menyambung ke Sungai Cirarab juga ditemukan banyak endapan lumpur.

Sehingga, Deni mengaku bahwa Sungai Sarakan perlu dinormalisasi.

“Saluran air di Sungai Sarakan itu banyak endapan lumpurnya. Banyak ranting-ranting juga di sungai itu,” kata Deni kepada awak media, Selasa.

Arief juga mengatakan, lumpur yang mengendap di Sungai Sarakan perlu dinormalisasi.

“Kelihatannya endapan di Sungai Sarakan sudah tinggi. Perlu dilakukan normalisasi,” ungkap Arief.

Baca juga: Kala Suami Istri di Periuk Kebanjiran, tapi Tak Mau Dievakuasi karena Takut Tertular Covid-19

Sebelumnya diberitakan, banjir setinggi 3 meter masih menggenangi RW 008 Kelurahan Periuk hingga hari ini.

"Iya nih belum surut semua banjirnya dari Sabtu (20/2/2021) kemarin," kata salah seorang warga RW008, Maria Magdalena (60), Selasa siang.

Meski demikian, lanjut Maria, banjir di wilayah RW tersebut sudah surut sekitar 50 sentimeter hari ini, sehingga ketinggian banjir mencapai 3 meter pada Selasa siang.

Maria menambahkan, ketinggian banjir terendah di lingkungannya sekitar 30 sentimeter.

"Semakin ke dalam perumahan, dekat sama Jalan Sejahtera, itu banjirnya yang dalam, soalnya emang jalan di sana rendah," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com