JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya kasus penularan Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, membuat banyak orang mencari cara untuk menjaga kesehatan.
Selain melindungi diri dengan masker dan alat proteksi lain, banyak pihak mulai mengonsumsi jamu dari olahan rempah-rempah seperti jahe, kunyit dan temulawak agar tetap sehat.
Minuman tersebut diyakini sejumlah pihak ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Tanaman empon-empon seperti jahe, kunyit, sereh, kencur, dan rempah-rempah lain memang lumrah dipakai sebagai bahan baku obat herbal seperti jamu.
Sampai akhirnya, nama jamu empon-empon mulai santer didengar dan dicari masyarakat.
Informasi mengenai khasiatnya yang disebut-sebut dapat menjaga imunitas tubuh juga beredar luas.
Baca juga: Kilas Balik Kronologi Munculnya Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia
Adam (52), pedagang di Pasar Kemiri Muka, Depok merasa kaget ketika dagangan bahan-bahan jamunya ramai diminati pembeli sejak munculnya kasus Covid-19.
"Katanya sih gara-gara corona," kata Adam kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) siang.
Pria yang sudah 32 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka mengaku tak pernah mengalami peristiwa ini sebelumnya.
Menurut dia, bahan-bahan jamu seperti jahe, jahe merah, dan temulawak mendadak diborong banyak orang. Para pembeli terdiri dari ibu-ibu hingga pedagang jamu.
Mereka kompak membeli bahan-bahan jamu dalam jumlah besar. Temulawak jadi salah satu bahan jamu yang membuat Adam ketiban untung.
"Kemarin ada yang beli temulawak 3-4 kilogram, ada juga pedagang yang beli langsung 10 kilogram. Biasanya boro-boro ada yang beli," kata dia.
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Sempat Terjadi Panic Buying karena Khawatir Lockdown
Jamu empon-empon yang sebetulnya sudah ada sejak lama, bisa dibilang telah menjadi primadona di tengah mewabahnya SARS CoV-2 di Tanah Air.
Hal itu terlihat dengan meningkatnya permintaan membuat empon-empon untuk bahan baku jamu sempat sulit didapatkan di pasar-pasar.
Harga jualnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding sebelumnya.
Di Kota Depok, tempat tinggal pasien Covid-19 pertama di Indonesia, harga jahe merah hingga temulawak diketahui naik sampai lima kali lipat dari biasanya pada Maret 2020.
Seperti di Pasar Kemiri Muka, harga temulawak menembus Rp 50.000 per kilogram. Naik lima kali lipat dari kondisi normal yang hanya Rp 10.000.
"Kalau lonjakan ada, itu harga temulawak tinggi banget, dari Rp 10.000 jadi Rp 50.000 sejak dua hari ini, sejak corona masuk Depok," kata Suyadi, salah satu pedagang ketika ditemui pada Rabu (4/3/2020).
Sedangkan Jahe, naik dua kali lipat dari harga Rp 20.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram. Lonjakan harga juga terjadi pada serai hingga kunyit.
"Jahe tinggi juga, dari Rp 20.000 jadi Rp 40.000. Serai enggak begitu, dari Rp 4.000 jadi Rp 10.000. Kalau kunyit dari kisaran Rp 5.000-6.000 jadi Rp 12.000," ungkapnya.
Di lokasi berbeda, harga Jahe menyentuh Rp 70.000 per kilogram di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Maret 2020.
Tingginya permintaan empon-empon membuat para pedagang kewalahan melayani pembeli yang datang silih berganti.
Seperti yang dialami Ia (38), pedagang empon-empon di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
Ia bersama sang suami sibuk melayani pengunjung yang membeli empon-empon dan jamu lainnya pada pagi, siang, dan malam hari.
"Waktu itu ramai sekali saya sampai tidak duduk menjuali pelanggan yang datang," jelasnya kepada Kompas.com di Pasar Jatinegara, Kamis, (12/3/2020).
Sepanjang hari, Ia menyaksikan bagaimana masyarakat yang memborong empon-empon dalam jumlah besar.
Bahkan dirinya ikut membantu menjelaskan khasiat dari masing-masing isian minuman empon-empon. Baginya saat itu, jam makan dan jam istirahat menjadi hal yang langka.
Selesai makan, ibu satu anak ini harus kembali melayani pengunjung dan terus berdiri sampai lapaknya tutup.
Hal ini berjalan selama tiga hari berturut-turut dan menjadi suatu berkat yang Ia dan suami syukuri di kala pandemi Covid-19 melanda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.