Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Ketika Covid-19 Diduga Sudah Ada di Jakarta Sejak Januari

Kompas.com - 02/03/2021, 17:21 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Oleh karenanya, Anies lalu memutuskan untuk mengumumkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, pernyataan tersebut langsung direspons oleh Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa DKI Jakarta tidak memiliki kasus positif.

Sejumlah langkah Pemprov DKI sejak awal tahun

Anies mengaku telah berulang kali menyampaikan laporan terkait dengan adanya temuan virus pneumonia dari Wuhan.

Sejumlah langkah pun diambil sejak Januari 2020 karena Jakarta menjadi gerbang masuknya masyarakat internasional ke Indonesia. Hal inilah yang membuat potensi penularan tertinggi ada di Ibu Kota.

Dalam rapat virtual dengan Tim Pengawas Covid-19 DPR RI pada 16 April 2020, Anies mengaku setelah berkoordinasi dengan rumah sakit di Ibu Kota, Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka layanan call center dan hotline untuk posko tanggap pneumonia Wuhan pada 22 Januari 2020.

Kemudian pada 29 Januari 2020, Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat pimpinan dengan mengundang pihak imigrasi dan tim pengawas orang asing (PORA). Selanjutnya, pada Bulan Februari, Pemprov DKI Jakarta melakukan monitoring kepada orang-orang yang memiliki gejala Covid-19.

Baca juga: Setahun Covid-19, Kebijakan PSBB Dikenalkan sebagai Solusi Tekan Penyebaran Kasus Tanpa Harus Lockdown

Langkah lainnya, yakni dengan membentuk Satgas Covid-19 serta mengumumkan ada 115 orang dalam pemantauan (ODP) dan 32 pasien dalam pengawasan (PDP) pada 1 Maret 2020.

Selanjutnya Anies menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 dan menginstruksikan seluruh anak buahnya untuk mulai menangani masalah Covid-19.

Sehari setelahnya, yakni pada 2 Maret, Anies membuat kebijakan untuk menjemput orang yang memiliki gejala Covid-19. Kebijakan ini dilakukan bertepatan dengan pengumuman kasus perdana Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo.

Lalu pada 4 Maret 2020, Pemprov DKI Jakarta menetapkan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) sebagai lokasi rujukan Covid-19.

Bahkan DKI Jakarta menjadi wilayah perdana yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Anies juga menginstruksikan agar warga mengenakan masker ketika berada di ruang publik.

Beberapa instruksi lainnya yakni menutup sejumlah tempat wisata, meniadakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah, sampai akhirnya diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang masih diberlakukan sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com