Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Vaksinasi Tahap 2 di Depok di Tengah Terbatasnya Vaksin Covid-19

Kompas.com - 03/03/2021, 06:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok telah melangsungkan vaksinasi Covid-19 tahap kedua sejak hari pertama Maret 2021.

Sejumlah siasat harus ditempuh di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin Covid-19, sedangkan target sasaran rentan yang semestinya divaksin cukup banyak.

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah hal mengenai vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Depok, yang sejauh ini telah diketahui:

1. Hanya dapat 33.400 dosis

Dinas Kesehatan Kota Depok hanya menerima 33.400 dosis vaksin Covid-19 dari Pemprov Jawa Barat.

"Kami kan mengirim usulan lebih dari itu, tapi kan mereka juga mengatur sesuai yang mereka dapat. Provinsi mungkin dapat jatahnya berapa, kemudian ya dia bagi dengan 27 kabupaten/kota, Depok dapatnya segitu," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita, Senin (1/3/2021).

Meski demikian, ia menyampaikan bahwa jumlah ini kemungkinan hanya sementara, sembari menunggu distribusi berikutnya dikirim.

2. Serentak bagi kalangan rentan

Beberapa kalangan yang akan menerima vaksinasi Covid-19 tahap kedua di antaranya ialah anggota TNI, Polri, ASN, pejabat struktural, tenaga pendidik, wartawan, dan kalangan lansia.

Novarita menjamin, meski vaksin masih terbatas, pihaknya tak akan mendahulukan kalangan satu dibandingkan kalangan yang lain.

Bahwa vaksinasi pada sejumlah kalangan tak dapat langsung dilakukan 100 persen, hal itu tak terelakkan.

"Semua serentak di faskes-faskes maupun puskesmas," kata Novarita.

Baca juga: Depok Catat Lonjakan 413 Kasus Baru Covid-19, 412 Orang Sembuh

"Ketika nanti dapat lagi (vaksin Covid-19), kami akomodir yang kurang-kurang, yang belum dapat akan kami akomodir," lanjutnya.

Ia memastikan bahwa para penerima vaksin Covid-19 tahap kedua telah diinformasikan mengenai jadwal dan lokasi vaksinasi.

Manajemen itu dilakukan melalui koordinator masing-masing kelompok profesi, supaya tidak terjadi kerumunan akibat antrean vaksinasi.

"Misalkan guru, dia ke puskesmas. Dia lansia, dia ke rumah sakit. Sudah kami atur, mereka (koordinator kelompok) mengontak PIC (person in charge) masing-masing rumah sakit yang tertera," jelas Novarita.

"Misal, DPRD (vaksinasi) ke RS Hermina. Mereka koordinasi dengan PIC Hermina, siapa yang bisa datang, jam berapa, nanti diatur sehingga tidak terjadi kerumunan, jamnya diatur," tambahnya.

3. 100 persen pejabat disuntik, sisanya proporsional

Karena masih terbatasnya ketersediaan vaksin, maka Dinas Kesehatan Kota Depok akan melakukan pengaturan-pengaturan proporsional.

Selebihnya, untuk sementara, kelompok-kelompok lain seperti tenaga pendidik, kalangan lansia, pedagang pasar, dan petugas pelayanan publik lain akan divaksinasi sebagian saja, sambil menunggu distribusi vaksin berikutnya dikirim Pemprov Jawa Barat.

Ambil contoh, tenaga pendidik. Pekan lalu, Dinas Pendidikan Kota Depok menyatakan telah mengirim usulan 18.850 tenaga pendidik agar divaksinasi Covid-19.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Depok Sementara Fokus di 10 Kelurahan Zona Merah Ini

Namun, lantaran jumlah vaksin yang tersedia belum memadai, baru sekitar 3.420 atau 18 persennya yang akan menerima vaksin.

"Tenaga guru itu dilaksanakan (vaksinasi) di puskesmas. Jadi satu puskesmas melaksanakan (vaksinasi untuk) kira-kira 90 guru. Jadi tinggal diatur siapa yang duluan," jelas Novarita.

"Ketika dapat (vaksin) lagi, kami akomodir yang kurang-kurang, yang belum dapat (vaksin) kami akomodir," tambahnya.

4. Vaksinasi lansia khusus warga di 10 kelurahan zona merah

Karena keterbatasan vaksin sehingga siasat proporsionalitas harus diambil, vaksinasi tahap kedua untuk kalangan lanjut usia di Depok terpaksa untuk sementara difokuskan hanya di 10 kelurahan zona merah.

"Sepuluh kelurahan zona merah di Depok per 24 Februari, yaitu Sukamaju, Rangkapan Jaya, Depok Jaya, Abadi Jaya, Bakti Jaya, Mekar Jaya, Grogol, Tanah Baru, Tugu, dan Mekarsari," kata Novarita kepada Kompas.com pada Selasa (2/3/2021).

Total, vaksinasi akan diberikan untuk 2.232 warga lansia di 10 kelurahan tersebut.

"Ini lansia kan awalnya prioritasnya di ibu kota provinsi, cuma kemarin saat Zoom Meeting dengan Pak Menteri, Pak Gubernur meminta supaya Bodetabek bisa melaksanakan untuk (vaksinasi) lansia," ujarnya.

Baca juga: Hanya Dapat 33.400 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tahap Dua, Depok Atur Proporsi

"Depok ditanya siap atau tidak untuk vaksinasi lansia, saya bilang siap. Asumsi saya kami dapat tambahan vaksin, ternyata tidak. Akhirnya kami bikin skala prioritas, kami pilih 10 kelurahan zona merah untuk dilakukan vaksinasi (lansia)," jelas Novarita.

Para lansia dipersilakan mendaftar melalui situs resmi yang disediakan Dinas Kesehatan berikut ini: https://hipaa.jotform.com/app/210579179788475.

"Jadi link-nya sudah mengunci, kelurahan lain tidak bisa ikut," kata Novarita.

"Bisa isi link-nya sendiri. Kalau tidak bisa, dapat lapor ke puskesmas setempat, nanti dibantu daftarkan," tutupnya.

Lokasi dan jadwal vaksinasi bagi para lansia akan diberi tahu usai pendaftaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com