TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah satu tahun melanda Indonesia, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Sejak saat itu, aktivitas masyarakat dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona. Bahkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah turut dihentikan sementara.
Kondisi ini memaksa guru dan siswa beralih memanfaatkan layanan daring dalam belajar. Tak boleh ada interaksi tatap muka yang dilakukan di ruang kelas seperti biasanya.
Kegiatan belajar mengajar secara daring ini dianggap sebagian guru sulit untuk diterapkan dan kurang efektif dibanding dengan tatap muka.
Baca juga: Pimpinan DPRD DKI: Vaksinasi Covid-19 Keluarga Anggota Dewan Baru Diajukan
Siti Noorzanah (59), Guru di SMPN 4 Tangerang Selatan mengaku, pandemi Covid-19 yang melanda setahun terakhir merupakan masa paling sulit yang dialami selama 30 tahun menjadi guru.
Pasalnya, Siti tidak bisa berinteraksi langsung dengan para murid sebelum resmi pensiun karena akan berusia 60 tahun pada Agustus mendatang.
"Tahun ini saya pensiun. Jadi saya tuh sedih banget. Aduh, tahun terakhir saya enggak bisa ketemu murid-murid," ujarnya saat diwawancarai, Rabu (3/3/2021).
Pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris itu bercerita, selama setahun terakhir dia hanya bisa berinteraksi dan menyampaikan materi secara daring.
Dia dan para guru lain di SMPN 4 Tangerang Selatan harus mencari cara agar materi pelajaran bisa tersampaikan sepenuhnya kepada para murid lewat ruang virtual yang penuh keterbatasan.
"Saya sudah 30 tahun menjadi guru. Tahun ajaran ini sangat berat, sangat berat. Tidak hanya bagi kami guru-guru, tapi juga bagi siswa, bagi orangtua, sama semua berat," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov DKI Tolak Permintaan Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga Anggota DPRD
Kegiatan belajar mengajar secara daring, kata Siti, tentu tidak sepenuhnya berjalan mulus. Terdapat sejumlah kendala yang harus dihadapi dia dan para murid.
Salah satunya yang paling sering terjadi adalah masalah akses internet untuk mengerjakan tugas dan proses pengumpulannya.
"Kami selalu antisipasi untuk yang bermasalah dengan kuota. Misalnya enggak punya paket atau internetnya enggak bisa, jadi tugas-tugasnya tetap dikirim ke sekolah," ungkapnya.
Meski begitu, para siswa tetap tidak diperkenankan mendatangi sekolah dan bertemu para guru.
Tugas tersebut harus dikerjakan di rumah dan dikirimkan oleh wali murid atau menggunakan jasa pengiriman ke sekolah.
Baca juga: Satu Tahun Pandemi Covid-19, Pengusaha Bioskop: Kondisi Ini yang Terberat
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi siswa terpapar Covid-19 di perjalanan maupun di area sekolah ketika mengantarkan tugas.
"Tidak muridnya ya yang ngirim, orangtuanya, atau lewat ojek daring ya," kata Siti.
Siti tidak dapat memastikan sampai kapan guru dan para siswa harus menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini.
Dia hanya bisa berharap pandemi ini bisa semakin terkendali seiring dengan vaksinasi Covid-19 yang mulai digencarkan pemerintah.
"Saya habis divaksin bersama teman-teman semua. Ya kami berharap selesai vaksin ini segera bisa tatap muka. Kita guru-guru sudah kangen sama muridnya," tutur Siti.
Bagi Siti, vaksinasi Covid-19 yang kini mulai menyasar guru bak angin segar untuk bisa memulai kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka ketika tahun ajaran baru dimulai.
Dengan begitu, Siti masih memiliki kesempatan untuk mengajar para murid secara langsung menjelang masa pensiunnya sebagai guru.
"Ya paling enggak Juli pas tahun ajaran baru dimulai," kata Siti.
"Saya juga ingin mengajar anak-anak lagi sebelum pensiun," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi terhadap tenaga pendidik atau guru selesai pada Juni 2021.
Jika target tersebut tercapai, maka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dimulai kembali pada bulan Juli atau awal semester kedua tahun ajaran 2020/2021.
Jokowi menyampaikan hal itu ketika meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
"Targetnya pada bulan Juni nanti 5 juta guru dan tenaga pendidik dan kependidikan semuanya insya Allah sudah bisa kita selesaikan, sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi di lokasi.
Jokowi mengatakan, vaksinasi terhadap para guru di DKI Jakarta akan diikuti dengan penyuntikan vaksin pada guru-guru di provinsi lain.
Ia menyebut, pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk para guru untuk menjamin berjalannya kegiatan belajar mengajar selama pandemi.
"Tenaga pendidik dan kependidikan, guru, ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.