Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 5.078 RT di Kota Tangerang, Masih Ada 159 RT Masuk Zona Kuning

Kompas.com - 09/03/2021, 18:49 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ada 159 rukun tetangga (RT) di Kota Tangerang, Banten, yang masih termasuk zona kuning berdasar aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, seratusan RT yang termasuk zona kuning itu tersebar di beberapa kecamatan di Kota Tangerang.

"Sekarang sistem zonasinya kan di tingkat RT. RT yang masuk zona kuning ada sekitar 159," ungkap Arief kepada awak media, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: UPDATE: Tambah 36 Kasus di Kota Tangerang, Seorang Pasien Covid-19 Meninggal

Sementara itu, dari total 5.078 RT yang ada di Kota Tangerang, ada 4.919 RT yang termasuk zona hijau.

Di satu sisi, sebut Arief, tak ada satu pun RT yang tergolong zona oranye atau merah..

"(Sebanyak) 4.919 RT tidak tercatat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam tujuh hari terakhir, dikategorikan zona hijau," papar dia.

"Semuanya sudah enggak ada yang zona merah," imbuh Arief.

Baca juga: Pemkot Tangerang Perpanjang PPKM Mikro hingga 22 Maret

Pria 43 tahun itu menyatakan, seluruh pendataan zona kuning dan zona hijau tersebut berdasarkan catatan Pemerintah Kota Tangerang selama tanggal 2-8 Maret 2021.

Arief menyebutkan, ada 204 RT yang masuk ke zona kuning pada pertengahan Februari 2021.

Bila dibandingkan, terdapat penurunan wilayah yang termasuk zona kuning, yakni 45 RT sejak pertengahan Februari 2021 hingga saat ini.

Politikus Demokrat itu berujar, penurunan sejumlah RT berstatus zona kuning itu juga seiringan dengan penurunan angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sejak awal Januari 2021 hingga belakangan ini.

Penyebab turunnya dua hal tersebut, kata Arief, disebabkan tingkat kepatuhan warga terhadap aturan PPKM mikro mencapai 70 persen di tiap kecamatan.

Meski demikian, ia berharap pemerintah pusat mampu memberikan dosis vaksin Covid-19 lebih banyak lagi ke Pemerintah Kota Tangerang.

"Penginnya kami, semua warga itu divaksin-vaksinin aja. Biar cepat terbangun herd immunity," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com