Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21.800 Lansia di Kota Tangerang Jadi Target Penerima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 10/03/2021, 17:03 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menargetkan 21.800 warga lanjut usia (lansia) di kota itu sebagai penerima vaksin Covid-19. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyatakan, vaksinasi dosis pertama untuk para lansia berlangsung sejak Selasa (9/3/2021) kemarin hingga Sabtu mendatang.

"Di Kota Tangerang, lansia-lansia itu didata oleh teman-teman puskesmas di tiap kecamatan," kata Arief di Kota Tangerang, Rabu sore.

"Pelaksanaannya oleh masing-masing puskesmas yang berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan. Mereka (pihak puskesmas) melibatkan kader-kader posyandu," imbuh Arief.

Sistem pendaftaran vaksinasi lansia itu, sebagian dilakukan secara daring. Sebagian lainnya, didaftarkan ketua rukun tetangga (RT) di wilayah tempat tinggal lansia yang akan disuntik vaksin.

Baca juga: BUMN: Vaksinasi di Istora Senayan Hanya untuk Pekerja Publik dan Lansia yang Terdata

Arief berharap, penyuntikan vaksin yang dilakukan dapat dengan segera membentuk herd immunity di antara warga Kota Tangerang.

"Kami ingin aktivitas masyarakat bisa aman dan sehat dalam berkegiatan sosial serta ekonomi," ujar dia.

Pelaksanaan vaksinasi untuk lansia hari ini dilaksanakan di 27 titik yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Tangerang, yaitu di Kecamatan Karawaci, Tangerang, Pinang, Periuk, Cibodas, Cipondoh, Benda, Jatiuwung, Neglasari, Karang Tengah, dan Larangan. Sekitar 3.340 lansia yang ditargetkan menerima vaksin CoronaVac di 27 titik tersebut hari ini.

Pada pemberitaan sebelumnya, Arief menyatakan bahwa pihaknya memprioritaskan lansia yang masih bekerja atau beraktivitas di luar rumah.

"Jumlahnya (lansia) banyak, hampir 200.000 di Kota Tangerang. Nah, kami lihat (lansia) yang masih beraktivitas di luar rumah," ujar Arief.

Lansia termasuk salah satu kelompok yang masuk dalam daftar penerima vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang sudah mulai berjalan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, secara umum tidak ada syarat kondisi khusus bagi lansia yang akan divaksinasi. Ia menyebutkan, syaratnya sama dengan kelompok lainnya.

Meski demikian, ada sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada lansia calon penerima vaksin Covid-19.

Daftar pertanyaan tambahan itu adalah:
Apakah mengalami kesulitan menaiki 10 anak tangga?
Apakah punya 5 penyakit dari 11 penyakit kronik dan komorbid?
Apakah mudah merasa kelelahan?
Apakah mengalami penurunan berat badan secara signifikan?
Apakah sulit berjalan sejauh 100-200 meter?


Jika ada 3 jawaban "Ya" atau lebih dari 5 pertanyaan di atas, vaksinasi Covid-19 tidak bisa diberikan.

Soal batasan maksimal usia lansia yang bisa divaksinasi, Nadia menyatakan, tidak ada batas maksimal untuk usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com