Kejanggalan lainnya yang juga dipertanyakan Agung adalah permintaan isolasi selama 10 hari. Padahal, ofisial tim bulu tangkis Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19.
"Anda bisa bayangkan betapa anehnya kita yang sudah divaksin, bukan hanya tidak boleh bertanding, tetapi kita juga diminta isolasi 10 hari. Saya kurang paham apakah ini diskriminasi atau tidak," ungkap Agung.
Agung pun menuntut transparansi NHS Inggris terkait identitas penumpang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Itu aturan negara setempat, ada yang namanya NHS, itu adalah lembaga independen di Inggris. Kita ingin adalah adanya transparasi sekarang. (Dengan) BWF tidak ada masalah," kata Agung.
PBSI juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kemenpora RI untuk menelusuri identitas penumpang tersebut.
"Kami terus melakukan komunikasi saat ini, dengan pihak Kemenlu dan Kemenpora. Agar transparan, siapa yang melakukan kontak secara intensif dengan 24 ofisial," ungkap Agung.
Baca juga: Ketum PBSI Ungkap 3 Hal Janggal Usai Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
"Dan sampai saat ini kita enggak tahu di mana, kapan, dan siapa yang berinteraksi dengan kita, kan harus dapat informasinya dulu di mana sebenarnya pemain atau ofisial Indonesia itu terkenanya," tambah Agung.
PBSI juga terus memperjuangkan kehormatan Indonesia di forum internasional.
"Kami tidak berhenti untuk memperjuangkan kehormatan kita di forum internasional. Kita tunggu saja hasilnya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.