Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Masjid Luar Batang Capai 50 Persen, Ditargetkan Rampung Saat Ramadhan

Kompas.com - 19/03/2021, 17:57 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang merevitalisasi Masjid Keramat Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara.

Sekretaris Masjid Luar Batang Daeng Mansur mengatakan, proses revitalisasi sudah separuh jalan dan ditargetkan akan rampung pada Ramadhan, yakni April mendatang.

"Progresnya sudah di atas 50 persen, insya Allah akhir bulan ini yang skala besar sudah rampung, paling yang sekarang kecil sambil dijalanin mungkin (selesai) sampai Ramadhan," kata Daeng saat ditemui di lokasi, Kamis (18/3/2021).

Daeng menjelaskan, hingga saat ini, bagian lantai di luar masjid sebagian besar sudah diganti, begitu juga beberapa interior masjid.

Baca juga: Wali Kota Tangerang: Jangan Sampai Ketika Mudik, Kita Sehat tapi Jadi Carrier untuk Keluarga di Kampung

Begitu pun dengan peralatan elektronik seperti pengeras suara dan kamera CCTV.

"Alhamdulillah banget lantainya sudah diganti, sound system yang tadinya suaranya sayup-sayup sekarang sudah menggelegar," tutur Daeng Mansur.

"Yang tadinya (kamera) CCTV cuma 16 sekarang jadi 50, banyak banget yang diperbarui, dinding dicat," lanjutnya.

Selama proses pengerjaan, masjid yang juga salah satu cagar budaya ini masih didatangi para jemaah yang hendak beribadah, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan para jemaah wajib mengenakan masker.

Baca juga: Hakim Jadwalkan Penyampaian Eksepsi Rizieq pada Selasa Pekan Depan

Para pekerja biasanya akan berhenti bertugas 30 menit saat sebelum dan setelah waktu sholat.

Daeng Mansur menambahkan, selama masa pandemi Covid-19, jumlah pengunjung baik yang beribadah maupun berziarah ke makam keramat Habib Husein bin Abubakar Alaydrus menurun drastis.

"Yang tadinya kami per hari bisa 1.000 orang lebih, sekarang 200-300 orang yang ziarah," tutur Daeng Mansur.

"Yang dari Cirebon, Madura, Banten, saya udah jarang ketemu sih, mayoritas dari Jabodetabek," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com